Rekonsiliasi dengan Syarat Mahar 55:45 Dianggap Tidak Rasional?
Parpol tidak sepakat dengan syarat rekonsiliasi Amien Rais
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) memberi mahar untuk syarat rekonsiliasi dengan pembagian kursi kekuasaan 55:45. Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai wajar.
Menurutnya, tidak ada rekonsiliasi ikhlas tanpa bagi-bagi kursi kekuasaan. Sebab, rekonsiliasi pasti ada ‘power sharing’.
“Yang namanya rekonsiliasi tanpa pembagian kursi itu tidak mungkin. Rekonsiliasi itu kan power sharing. Tapi porsi yang diusulkan Amien Rais tidak rasional karena sangat sulit dikabulkan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Ujang kepada IDN Times, Selasa (23/7).
Lalu bagaimana respons parpol menanggapi pendapat Amien Rais?
Baca Juga: Amien Rais Minta Porsi Kekuasaan Jokowi 55:45, Ini Penjelasan PAN
1. PKB anggap aneh pernyataan Amien Rais
Menanggapi hal itu, hampir semua parpol baik pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo di parlemen tidak sepakat dengan hal tersebut. Komentar yang menihilkan soal porsi Amien Rais datang Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.
Jazilul menganggap pernyataan Amien Rais cukup aneh karena selama ini partai koalisi pendukung Jokowi tidak pernah mensyaratkan bagi-bagi kursi.
“PKB, Nasdem, PDIP, Golkar atau semua partai yang tergabung itu tidak mensyaratkan bagi-bagi kursi, ini aneh tamu baru datang itu malah ngatur-ngatur,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta, Senin (22/7).
Baca Juga: Ini Reaksi PDIP soal Permintaan Porsi Kekuasaan 55:45 dari Amien Rais
Baca Juga: Amien Rais Minta Porsi Kekuasaan 55:45, PKB: Tamu Baru Malah Ngatur