TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satelit Nusantara Dua Indonesia Gagal Mengorbit dan Jatuh di Guam

Untuk sementara ini, Satelit Palapa D masih jadi andalan

Unsplash/SpaceX

Jakarta, IDN Times - Satelit Nusantara Dua dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tidak bisa mencapai orbit di angkasa, setelah diluncurkan dari Tiongkok pada Kamis (9/4) pukul 19.46 waktu setempat.

"Satelit Nusantara Dua kemarin meluncur dari Tiongkok, stage ketiga, yang memiliki dua roket, salah satunya tidak menyala," kata Direktur Umum PSN, Adi Rahman Adiwoso dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu (11/4).

Baca Juga: Progres Satelit Tol Langit Satria Terkendala Penutupan Pendanaan

1. Satu roket gagal terbang

pexels.com/Pixabay

Satelit Nusantara Dua diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC) di Xichang, Tiongkok. Proses peluncuran berjalan dengan lancar, namun sayangnya kendala terjadi saat masuk ke stage ketiga.

Dari dua roket yang ada di pesawat ulang-alik, salah satunya tidak menyala sehingga pesawat tidak memiliki cukup kecepatan untuk mencapai orbit di slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

Pesawat itu kemudian jatuh ke laut dan tidak bisa diselamatkan sehingga satelit hilang. PSN memastikan satelit tersebut sudah diasuransikan penuh.

2. Satelit Palapa D habis masa berlaku pada Juli

Konferensi Pers Update RUU Perlindungan Data Pribadi Kementerian Komunikasi dan Informatika (IDN Times/Lia Hutasoit)

Satelit Nusantara Dua direncanakan akan menggantikan satelit Palapa D, yang terletak di orbit yang sama, yang akan habis masa berlaku pada Juli tahun ini. Satelit Palapa D selama ini digunakan oleh perusahaan dan lembaga penyiaran maupun komunikasi.

PSN bersama mitranya yakni Indosat Ooredoo dan Kominfo mulai membahas strategi lainnya agar layanan penyiaran tetap tersedia, tidak disebutkan kapan satelit pengganti bisa tersedia.

CBO Indosat Ooredoo Bayu Hanantesena menyatakan sedang menyiapkan rencana pengganti agar layanan yang diberikan satelit tetap berjalan.

"Kami melakukan rencana keberlanjutan bisnis, mencari satelit pengganti," kata Bayu.

Baca Juga: 11 Fakta Unik Satelit Palapa, Satelit Pertama Kebanggaan Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya