TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas Tanggap Darurat Fokus Pemulihan Trauma Korban Bencana di NTT

181 orang meninggal dan 47 lainnya masih hilang

Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021) (ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan, hingga Kamis (15/4/2021), tidak ada penambahan jumlah korban hilang maupun korban meninggal dunia.

"Sampai hari ini 181 orang meninggal dan 47 masih hilang," kata Josef dalam konferensi pers daring tanggap darurat bencana Siklon Tropis Seroja dikutip dari ANTARA, Jumat (16/4/2021).

Josef memastikan seluruh desa terdampak bencana telah terjangkau Satgas Tanggap Darurat Bencana Siklon Seroja NTT.

Baca Juga: [UPDATE] 2 Pengungsi di NTT Terpapar COVID-19, Korban Jiwa 181 Orang

Satgas, kata Josef, tengah berfokus pada pemulihan sumber daya manusia dengan melibatkan tokoh-tokoh agama untuk membantu pemulihan psikologi korban. Terutama, trauma healing bagi anak-anak korban bencana.

Terkait infrastruktur, perbaikan jalan serta jembatan terus dilakukan bersama TNI-Polri dan Kementerian PUPR.

1. Satgas fokus pemulihan trauma korban bencana

Warga melintas di dekat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021) (ANTARA FOTO/Pion Ratuloli)

2. BNPB kerahkan enam helikopter

Foto udara petugas menggunakan ekskavator untuk mencari korban hilang dalam tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/4/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo telah menginstruksikan pengerahan moda transportasi berupa helikopter untuk menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah desa terisolir pascabanjir bandang.

Total ada enam helikopter yang sudah dikerahkan BNPB untuk menangani dampak banjir bandang, guna percepatan penanganan bencana tersebut di NTT.

Helikopter milik BNPB berjenis Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total lima ton dalam satu sortie dengan menggunakan teknik sling load atau menggantungkan bantuan dengan tali sepanjang beberapa meter.

"Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar, dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau," katanya.

Baca Juga: Mengenal Fenomena Debris Flow, Efek Siklon Tropis Seroja di NTT

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya