Kasus Rommy, Relasi Kuasa Parpol dan Kementerian Pangkal Persoalannya
Gerindra menilai relasi kuasa antara keduanya rawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keriuhan karena kasus korupsi yang menyeret nama mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau akrab disapa Rommy, terus menghangat. Yang terbaru, topik terkait korupsi yang dilakukan Rommy menjadi bahasan di acara Mata Najwa pada Rabu (20/3) malam dengan tema "Transaksi Haram Politik."
Sejumlah politikus yang hadir dalam acara tersebut di antaranya juru bicara Partai Solidaritas Indonesia Dini Purwono, politisi Golkar, Nusron Wahid, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno, hingga Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Ferry Juliantono.
Terkait kasus korupsi yang menjerat Rommy, Ferry menyebut hal itu erat kaitannya dengan relasi kuasa partai politik (parpol) dengan kementerian yang dipimpin orang dari parpol.
Baca Juga: KPK Temukan Uang di Kantor Menag, Moeldoko: di Kantor Gue Juga Ada
1. Parpol punya relasi kuasa ke kementerian bisa mengarah ke hal negatif
Kritikan cukup keras disampaikan oleh Ferry terkait kasus Rommy yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) di Surabaya, Jawa Timur. Menurut Ferry, kejadian ketua umum partai politik (parpol) terjerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah wujud buruknya relasi kuasa yang terjadi antara parpol dengan kementerian.
"Yang menjadi masalah dari kasus Rommy adalah parpol punya relasi kekuasaan seperti Rommy dengan Menag (Menteri Agama) sehingga bisa menggunakan kuasanya dengan embel-embel uang," kritik Ferry.