TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

74 Persen Tempat Tidur ICU Pasien COVID-19 di Jakarta Sudah Terisi

Hanya tersisa 291 tempat tidur ICU untuk pasien COVID-19

Ilustrasi ruang isolasi pasien virus corona (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, memastikan jumlah tempat tidur isolasi hingga ICU untuk pasien COVID-19 masih tersedia. Ia mengungkapkan jumlah tempat tidur isolasi yang tersedia ada sebanyak 2.338 unit.

Artinya, saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 sebesar 72 persen dari 8.259 unit. Jumlah tersebut, Dwi mengatakan, berdasarkan data per 5 Februari 2021.

"Untuk tempat tidur ICU yang tersedia sebanyak 1.133, dengan persentase keterisian sebesar 74 persen atau 842 tempat tidur," ungkap dia berdasarkan keterangan tertulisnya, Minggu (8/2/2021).

Artinya, masih terdapat 291 tempat tidur ICU di sejumlah rumah sakit di Jakarta yang tersedia.

Sedangkan, untuk kasus tanpa gejala dan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di tempat isolasi terkendali atau wisma atlet atau rumah. Adapun, persentase keterisian fasilitas isolasi terkendali di DKI Jakarta sebesar 46 persen.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di DKI Bertambah 4.213, Didominasi Klaster Keluarga

1. Kondisi terkini COVID-19 di Jakarta

Foto udara kendaraan melintas di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/3/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Dwi mengungkapkan saat ini total kasus COVID-19, hingga Minggu (8/2/2021), ada sebanyak 293.825 kasus. Dari jumlah itu masih terdapat 23.869 kasus aktif yang masih dirawat maupun isolasi.

Jumlah kasus COVID-19 di Jakarta yang sembuh ada sebanyak 265.369 kasus. Sedangkan, sebanyak 4.587 orang yang positif virus corona meninggal dunia.

"Sebanyak 33 persen kasus positif aktif di Jakarta merupakan pasien bergejala sedang sampai dengan kritis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit," ungkapnya.

2. Klaster keluarga meningkat

Bahaya Klaster Keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, ia menerangkan, klaster keluarga terus meningkat dari minggu ke minggu. Tercatat ada sebanyak 612 klaster keluarga dengan 1.643 kasus COVID-19 yang teridentifikasi pascalibur Natal dan Tahun Baru.

Ia menyebut mereka mayoritas berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakata, dan Banten.

"Penularan di keluarga dan komunitas mendominasi, karena persentase warga keluar rumah menurun menjadi 52 persen, kendati demikian kasus tetap tinggi," ujar Dwi.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Jakarta Lockdown selama 12-15 Februari?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya