Komunitas Driver Ojek Online, dari Ajang Komunikasi hingga Cegah Begal
Komunitas ojol mulai merebak sekitar 2015
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pernah melihat abang atau mpok pengemudi atau driver ojek online (ojol) pakai rompi penuh dengan emblem? Ya, itu bukan emblem perusahaan ojol tempat mereka bermitra.
Emblem tersebut berasal dari komunitas driver ojol. Ya, memang ada banyak komunitas antar-driver ojol, terlebih di wilayah DKI Jakarta.
Igun Wicaksono, Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, mengungkapkan untuk wilayah DKI Jakarta setidaknya sudah ada lebih dari 1.000 komunitas driver ojol. Garda merupakan gabungan dari sejumlah komunitas driver ojol di Tanah Air.
"Komunitas itu (di Jakarta), kalau yang Garda monitor, itu bisa mencapai ada 1.000 lebih ya. Per komunitas itu ada anggotanya ya, antara 20 orang sampai 200 atau 300 orang," kata Igun kepada IDN Times, Senin (29/3/2021).
Lalu, bagaimana cerita awal komunitas driver ojol terbentuk?
Baca Juga: Polisi Ungkap Modus Baru Pengiriman Narkoba Melalui Ojek Online
1. Awalnya terbentuk untuk memudahkan komunikasi sesama driver ojol
Keberadaan ojol di Tanah Air dimulai sekitar tahun 2010. Namun, Igun mengatakan saat itu belum ada komunitas driver, bahkan sampai tahun 2014 di awal ojol beranjak populer.
"Nah, memasuki tahun 2015, itu mulai membentuk kumpulan-kumpulan antarwilayah ojol dan membentuk komunitas-komunitas. Ada basecamp-nya," ungkapnya.
Wilayah Jakarta dan sekitarnya menjadi titik awal komunitas driver ojol terbentuk. Maklum saja, wilayah ini juga menjadi sasaran para aplikator untuk memulai mengembangkan bisnis ojolnya.
"Tujuan awalnya (membuat komunitas) untuk memudahkan saling berkomunikasi antarwilayah, antarsesama pengemudi ojol," kata Igun.
Baca Juga: Fakta-fakta Vaksinasi Drive Thru di Depok, Driver Ojol Bisa Ikutan!