TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Milenial Terpukau Penampilan Band Indie Bali di Buleleng Festival 2019

Buleleng Festival makin meriah dari tahun ke tahun

IDN Times/Kemenpar

Buleleng, IDN Times – Generasi milenial menyerbu Buleleng Festival 2019, Selasa (6/8) malam Wita. Penyebabnya ialah penampilan band indie asal Bali, Nosstress Band. Mereka beraksi di Tugu Singa Ambara Raja, Buleleng, Bali.

Kehadiran Nosstress Band disambut meriah pengunjung. Angga dkk menjadi lebih semangat. Mereka langsung melempar hits "Mengawal Hari". Dengan aransemen khasnya, aksi Nosstress membuat milenial terhanyut. Nosstress pun beraksi dengan belasan lagu. Menurut gitaris dan vokalis Nosstress, Angga, respons positif ditunjukkan pengunjung.

“Antusiasme pengunjung luar biasa. Generasi milenialnya banyak sekali. Bisa tampil di Buleleng Festival adalah kehormatan. Ini kali pertama kami tampil. Kontennya bagus dengan beragam seni dan budaya. Selain Bali, kekayaan daerah lain juga ditampilkan. Sukses untuk Buleleng Festival dan ke depannya semakin meriah lagi,” kata Angga, Selasa (6/8) malam.

1. Band lokal menaikkan pesona Buleleng Festival 2019

IDN Times/Kemenpar

Nosstress Band terbentuk sejak 2008. Ada beberapa album yang telah dirilis. Album pertama Nosstress Band dirilis pada 2011. Judulnya Perspektif Bodoh Vol. 1. Berikutnya disusul album kedua Perspektif Bodoh Vol. 2, Viva Fair Trade, dan Ini Bukan Nosstress.

“Banyaknya milenial di sini buat bagus masa depan pariwisata Buleleng. Seni dan budayanya selalu diterima. Dan, seluruh elemen ada dalam satu event Buleleng Festival. Pariwisata suatu daerah akan berkembang jika semua saling bahu- membahu," kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.

Tampilnya band lokal akan menaikkan pesona Buleleng Festival. Hal itu Menjadi magnet efektif untuk menarik kunjungan wisatawan. Sebab, band lokal tentunya mempunyai basis fans yang kuat.

2. Buleleng Festival menginspirasi seluruh generasi

Triptrus.com

Bupati Buleleng Agus Putu Suradnyana mengatakan, musik menjadi bahasa universal yang diterima seluruh generasi.

“Buleleng Festival tahun ini kami kemas dengan nuansa berbeda. Selain menampilkan berbagai tari-tarian, beberapa band lokal kami ajak untuk mengisi acara ini. Selain band lokal yang tampil di hari pertama, hari kedua nanti ada penampilan indah, dan lirik romantis ala Anji Manji," kata Agus.

Pada waktu bersamaan, Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty menjelaskan, Buleleng Festival banyak menginspirasi seluruh generasi. Diberikannya slot bagi band lokal terbukti ampuh guna menarik kunjungan wisatawan milenial.

“Potensi pasar milenial di Bali dan wilayah lain di nusantara sangat besar. Tampilnya Nosstress Band ini tentu bagus. Apalagi, mereka sangat populer terutama di Bali. Kami optimistis, Buleleng Festival akan semakin banyak menyerap pasar milenial termasuk wismannya,” jelas Esthy.
Market milenial menjanjikan. Indonesia memiliki potensi pertumbuhan milenial 82 juta orang. Untuk kawasan Asia, Tiongkok berada di slot atas dengan potensi market hingga 333 Juta orang milenial.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya