TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dorong Perekonomian, OJK Berikan Ruang Luas Bagi Industri Pariwisata 

Pariwisata berpotensi memperbaiki ekonomi bangsa

unsplash.com/Denys Nevozhai

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan ruang luas ke sektor industri pariwisata dan berbagai komoditas ekspor dan substitusi impor. Hal ini dilakukan untuk menggerek perekonomian Indonesia yang kian hari kian meningkat.

Dengan begitu diharapkan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan masif dapat segera dinikmati oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Dan secara luas dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah.

"Jalan tol dan bandara sudah banyak yang jadi seperti bandara Kulonprogo, tinggal bagaimana mengarahkan pembangunan di daerah-daerah sekitarnya bisa lebih cepat. Kami akan memberikan ruang yang lebih luas ke sektor pariwisata dan berbagai komoditas ekspor dan substitusi impor," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Rabu (5/6).

1. Strategi untuk dapat mempercepat penambahan devisa akan segera digarap usai Lebaran

pixabay.com/stevepb

Penyaluran kredit yang lebih fokus ke sektor pariwisata diharapkan dapat mempercepat penambahan devisa. Selain itu juga menghemat cadangan dolar dan mempercepat pembentukan lapangan kerja. Selain itu dapat menarik lebih banyak investasi asing masuk ke Indonesia.

"Kalau memang pengusaha perlu berbagai kemudahan, kami siap melakukan itu demi mempercepat multiplier effect dan pengembangan infrastruktur. Sehabis Lebaran harus cepat digarap," paparnya.

2. Masifnya pembangunan infrastruktur mendukung sektor pariwisata

IDN Times/Kemenpar

Pembangunan infrastruktur mendukung sektor pariwisata pun telah membuat perekonomian Indonesia dalam kondisi yang sangat baik. Salah satu indikatornya dengan dinaikkannya peringkat utang Indonesia menjadi BBB dengan prospek stabil oleh Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P). S&P menaikkan peringkat kredit Indonesia sebesar satu tingkat menjadi BBB dari BBB-. Selain itu, peringkat utang Indonesia jangka pendek dikerek menjadi A-2 dari A-3.

"Level daya saing kita di dunia juga naik lebih tinggi 11 peringkat. Ini bisa dimanfaatkan ke depan untuk mendapatkan kepercayaan investor masuk ke Indonesia," kata Wimboh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya