TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demi Masa Depan RI Lebih Sehat, Pemerintah Optimalkan Investasi Kesehatan

Masyarakat harus sadar kesehatan ialah investasi jangka panjang

dr. H. Mohamad Subuh, MPPM (Staf Ahli Kemenkes Bidang Ekonomi) bersama moderator Jeremy Teti memberikan keterangan dalam dialog mengenai vaksinasi: pencegahan vs pengobatan di Jakarta. Selasa (1/12)/Dok. Kominfo

Jakarta, IDN Times - Saat pandemik COVID-19 ini, kebutuhan di bidang kesehatan meningkat drastis dan seperti tidak ada batasnya. Biaya hingga ratusan juta dihabiskan untuk masyarakat yang terdampak agar dapat pulih dan sehat. Perawatan COVID-19 pun memakan biaya rata-rata Rp184 juta per pasien, ditambah perawatan khusus di ICU Rp15 juta per hari, dan perawatan tambahan untuk pasien dengan penyakit penyerta Rp17 juta per hari.

Sementara itu, kemampuan pemerintah untuk menanggung biaya penyembuhan dan bantuan terkait COVID-19 juga bukan tanpa batas. Pemerintah mengelola resources secara optimal dengan fokus pemulihan kesehatan dan menghabiskan biaya yang besar dengan cara-cara upaya pencegahan.

Baca Juga: Kominfo Ajak Masyarakat Guyub dalam Pemilihan Serentak 2020

1. Tujuan stimulus perekonomian dari pemerintah ialah menyehatkan masyarakat

Petugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes dr H Mohamad Subuh, MPPM mengatakan bahwa apabila individu sehat, keluarga sehat, dan tatanan masyarakat sehat, maka produktivitas dan pendapatan akan meningkat sehingga pendapatan negara juga meningkat. Dengan begitu, negara yang sehat bukan hanya secara jasmani, melainkan juga secara finansial.

“Kondisi sekarang, pemerintah sudah all-out. Dari sektor kesehatan dananya begitu besar, stimulus perekonomian juga dananya besar. Tujuannya adalah ingin menyehatkan individu,” ujar dr H Mohamad saat menjadi narsum dalam Dialog Produktif dengan tema "Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan" yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga: Tak Ada Lagi Kampanye Akbar, Kominfo Berikan Tips Jadi Pemilih Cerdas

2. Setiap individu harus menyadari kesehatan adalah aset yang paling penting

Ilustrasi menjaga kesehatan dengan berolahraga (IDN Times/Mardya Shakti)

Dr Mohamad mengatakan bahwa ada suatu pepatah more money for health and for health making money-yang dapat diartikan, perbanyaklah uang untuk kesehatan, nanti kesehatan itu sendiri akan menghasilkan uang.

“Karenanya, sangat penting untuk sadar secara individu bahwa kesehatan adalah aset yang paling penting,” ujar dr Mohamad.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya