Demi Masa Depan RI Lebih Sehat, Pemerintah Optimalkan Investasi Kesehatan
Masyarakat harus sadar kesehatan ialah investasi jangka panjang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Saat pandemik COVID-19 ini, kebutuhan di bidang kesehatan meningkat drastis dan seperti tidak ada batasnya. Biaya hingga ratusan juta dihabiskan untuk masyarakat yang terdampak agar dapat pulih dan sehat. Perawatan COVID-19 pun memakan biaya rata-rata Rp184 juta per pasien, ditambah perawatan khusus di ICU Rp15 juta per hari, dan perawatan tambahan untuk pasien dengan penyakit penyerta Rp17 juta per hari.
Sementara itu, kemampuan pemerintah untuk menanggung biaya penyembuhan dan bantuan terkait COVID-19 juga bukan tanpa batas. Pemerintah mengelola resources secara optimal dengan fokus pemulihan kesehatan dan menghabiskan biaya yang besar dengan cara-cara upaya pencegahan.
Baca Juga: Kominfo Ajak Masyarakat Guyub dalam Pemilihan Serentak 2020
1. Tujuan stimulus perekonomian dari pemerintah ialah menyehatkan masyarakat
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes dr H Mohamad Subuh, MPPM mengatakan bahwa apabila individu sehat, keluarga sehat, dan tatanan masyarakat sehat, maka produktivitas dan pendapatan akan meningkat sehingga pendapatan negara juga meningkat. Dengan begitu, negara yang sehat bukan hanya secara jasmani, melainkan juga secara finansial.
“Kondisi sekarang, pemerintah sudah all-out. Dari sektor kesehatan dananya begitu besar, stimulus perekonomian juga dananya besar. Tujuannya adalah ingin menyehatkan individu,” ujar dr H Mohamad saat menjadi narsum dalam Dialog Produktif dengan tema "Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan" yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Tak Ada Lagi Kampanye Akbar, Kominfo Berikan Tips Jadi Pemilih Cerdas