TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Kasus Mahasiswi Malang Bunuh Diri Usai Dipaksa Pacar Aborsi

NW dipaksa aborsi dua kali oleh kekasihnya Bripda RB

Ilustrasi pelecehan terhadap perempuan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Kasus pemaksaan aborsi berujung bunuh diri yang menimpa NW, mahasiswi di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, ramai diperbincangkan publik. NW mengakhiri hidupnya di dekat pusara sang ayah.

Dia mengakhiri hidup karena merasa depresi diminta aborsi kekasihnya yang merupakan polisi, Bripda RB. Berikut sejumlah rangkuman kasus bunuh diri yang terjadi pada NW.

Peringatan, artikel ini mengandung kalimat dan penggambaran kekerasan seksual serta bunuh diri yang mungkin dianggap mengganggu sebagian orang. Kebijakan pembaca sangat disarankan.

Jika Anda atau seseorang sedang mengalami isu yang sama segera cari informasi bantuan yang tersedia di bagian bawah artikel ini.

Baca Juga: Polri Pecat Bripda RB, Polisi yang Minta Pacar Aborsi 2 Kali

1. NW bunuh diri di pusara ayahnya

Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

NW disebutkan bunuh diri di pusara ayahnya karena depresi. Dia menjadi korban percobaan pemerkosaan di kampusnya oleh seniornya sendiri.

Di sisi lain, NW juga mengalami tekanan karena diminta aborsi oleh kekasihnya yang merupakan seorang aparat kepolisian.

Bripda RB, kekasih NW tidak mau bertanggung jawab. NW juga disebut tak dapat perlakukan baik dari keluarga sang kekasih hingga pamannya sendiri.

Jasadnya ditemukan di dekat makam ayahnya di Mojokerto pada 2 Desember 2021 sore. NW diduga minum racun karena ada bukti botol di samping jasadnya.

2. Dua kali dipaksa gugurkan kandungan

Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan, Bripda RB sudah dua kali meminta NW menggugurkan kandungannya dengan dua jenis obat. Serangkaian pemaksaan itu yang diduga membuat NW depresi hingga memilih mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.

"Polres Mojokerto bersama Polda Jatim bergerak cepat dengan mengumpulkan barang bukti yang ada, dan Alhamdulillah hari ini kita bisa merilis terkait apa yang sebenarnya terjadi dan kita bisa mengamankan seseorang yang inisialnya adalah RB adalah seorang polisi yang saat ini bertugas di Polres Pasuruan," ungkap Slamet di Mapolres Mojokerto, Sabtu, (4/12/2021).

3. Kenalan sejak 2019 dan sudah hamil dua kali

Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo saat memantau vaksinasi di Lamongan. IDN Times/Imron

Slamet mengatakan Bripda RB dan NW berkenalan di suatu acara pada Oktober 2019. Selama pacaran, NW hamil dua kali, tepatnya pada Maret 2021 dan Agustus 2021.

Kehamilan NW tersebut ternyata tak diterima Bripda RB. Oknum polisi itu pun meminta NW menggugurkan kandungannya.

"Digugurkan pertama itu pada bulan Maret lalu kemudian pada bulan Agustus juga melakukan hal sama,” kata dia.

4. Bripda RB ditahan dan dipecat dari Polri

Ilustrasi penangkapan (IDN Times/Mardya Shakti)

Bripda RB akhirnya ditahan dan menjalani proses penyidikan perkara pidana serta pelanggaran etik sebagai anggota Kepolisian RI. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan Bripda RB telah ditahan sejak ditetapkan sebagai tersangka. 

Bripda RB meringkuk di tahanan Mapolda Jatim dan kasusnya akan diproses oleh penyidik Polda Jatim dan belum ada rencana untuk dilimpahkan ke Polres Mojokerto. 

"(Tersangka RB) ditahan di Polda Jatim. Ditahan 20 hari, ya," ujar Gatot, Minggu (5/12/2021).

Selain itu, Polri memutuskan memecat secara tidak hormat Bripda RB karena ulahnya.

5. Video permintaan maaf perempuan yang mengaku ibu NW viral

Ilustrasi proses pemakaman dengan protokol COVID-19. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Setelah kasus ini masuk ke ranah hukum, video perempuan yang mengaku ibu dari NW menjadi viral di media sosial karena meminta maaf terkait hal yang menimpa putrinya. Dilihat dari beberapa platform media sosial, seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu NW meminta maaf karena berita yang beredar.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mamanya Novia, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas berita yang sudah beredar, atas kejadian semua ini,” ujar perempuan dalam video tersebut.

"Saya memohon maaf atas semua kesalahan anak saya kepada seluruhnya, kepada semuanya yang telah mengenal anak saya. Kesalahan anak saya tolong dimaafkan," lanjut perempuan tersebut.

Dalam video itu, perempuan tersebut mengatakan kejadian ini di luar nalar dan kemampuannya sebagai orang tua. Dia meminta agar peristiwa itu tidak lagi dibesar-besarkan di mana pun.

“Dan saya mohon maaf sekali, bahwasanya, ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya. Dan saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan, baik di Twitter maupun apa pun," katanya.

Dia juga mengungkapkan sang putri mengalami depresi usai diperiksa pada November 2021 ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Sejumlah orang di media sosial menilai perempuan yang mengaku sebagai ibu NW mendapat tekanan dan menyayangkan permintaan maaf karena mereka adalah korban.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya