TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eksploitasi Seksual Anak Daring Meningkat 20 Persen di Tahun 2023

Belanda jadi negara dengan jumlah pelaporan tertinggi

AP (17) korban pelecehan seksual oleh ayah paman dan kakeknya saat melapor ke Polres Madiun/ IDN Times/ Istimewa

Jakarta, IDN Times - Perkembangan teknologi yang pesat juga mengakibatkan dampak negatif, salah satunya eksploitasi seksual anak secara daring. Perkembangan teknologi ini memunculkan pola kejahatan seksual anak bentuk baru. 

Koordinator Nasional End Child Prostitution, Child Pornography (ECPAT) Indonesia Ahmad Sofian Ahmad Sofian memaparkan soal fenomena ini. 

Dari data yang dikeluarkan oleh Internet Watch Foundation pada 2022, ada ratusan ribu konten kekerasan dan pelecehan seksual anak yang dilaporkan.

“Itu terdapat 255.571 konten kekerasan dan pelecehan seksual anak, angka ini meningkat 20 persen di 2023, diperkirakan,” kata dia dalam agenda Media Briefing Catatan Akhir Tahun 2023-Keberlanjutan dalam Menghapus Eksploitasi Seksual Anak, Jumat (29/12/2023).

Artinya diperkirakan ada lebih dari 306 ribu konten kekerasan dan pelecehan seksual anak yang dilaporkan.

Baca Juga: Skema Penanganan Kasus Kekerasan Seksual Korban Disabilitas

1. Konten berasal dari situs yang tampilkan anak korban kekerasan seksual

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Sakti)

Ahmad Sofian mengungkapkan, konten yang dilaporkan tersebut berasal dari situs-situs yang menampilkan gambar dan video pelecehan seksual anak.

“Ada sejumlah anak-anak jadi korban kekerasan seksual lalu gambarnya di-upload dan didistribusikan dan tercatat di Internet World Foundation,” ujarnya.

Baca Juga: Guru Ngaji di Purwakarta Pelaku Kekerasan Seksual, Modus Minta Dipijat

2. Belanda jadi negara dengan jumlah pelaporan konten tertinggi

Koordinator Nasional (End Child Prostitution, Child Pornography) ECPAT Indonesia Ahmad Sofian dalam agenda Media Briefing Catatan Akhir Tahun 2023-Keberlanjutan dalam Menghapus Eksploitasi Seksual Anak, Jumat (29/12/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Berdasarkan wilayahnya, Belanda jadi negara dengan jumlah pelaporan konten kekerasan dan pelecehan seksual anak terbanyak di dunia. 

Jumlahnya setara 32 persen dari seluruh konten terkait yang tersebar secara global.

“Kenapa di Belanda tinggi pelaporan, bisa jadi bukan karena kasusnya banyak tapi ada kesadaran tinggi di masyarakat Belanda untuk melaporkan. Bisa jadi kasus kita tinggi di Indonesia tapi kesadaran melaporkannya kecil,” kata dia.

Baca Juga: Poling: Ada yang Merasa Aturan tentang Kekerasan Seksual Gak Penting

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya