TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kata Jokowi Diakhir Masa Jabatan Pertama: Saya Hanya Manusia Biasa

Jokowi gelar silahturahmi dengan Kabinet Kerja Jilid I

Menteri Kabinet Indonesia Maju (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Masa kepemimpinan Jokowi di periode pertama telah berakhir. Jokowi akan kembali dilantik sebagai presiden periode kedua pada Minggu, 20 Oktober besok. Dia akan dilantik bersama Wakil Presiden baru yakni Ma'ruf Amin.

Jokowi telah menggelar acara perpisahan dengan Wapres Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Kerja periode pertama pada Jumat (18/10) kemarin di Istana Negara.

Dalam acara silaturahmi sekaligus perpisahan itu, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Wapres Jusuf Kalla serta jajaran menteri yang telah membantunya bekerja lima tahun ini.

Baca Juga: Kenangan Menteri dengan Jokowi, Sampai Hapal Gestur dan Belahan Rambut

1. Pertemuan tersantai selama 5 tahun masa jabatan

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Dalam lima tahun ini, Jokowi mengatakan bahwa pertemuan pada Jumat kemarin adalah momen paling santai di antara mereka. Karena bukan dalam agenda rapat. Pertemuan tersebut diisi dengan makan siang, bernyanyi, dan bersenandung ria.

"Pas akhir-akhir ini baru kita bertemu, kemudian ada yang nyanyi," ujar Jokowi sambil tertawa.

2. Minta maaf karena sering ganggu para menteri

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jokowi juga meminta maaf jika selama ini kerap mengganggu para menterinya. Baik pagi, malam, maupun subuh. Dia meminta maaf jika kerap mengganggu Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Hadi Tjahjanto.

Bukan hanya itu, Jokowi juga menyebut nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjo karena kerap diganggu tengah malam.

"Saya kira, itulah gangguan-gangguan yang sering saya harus lakukan karena negara ini memerlukan kerja kita semuanya," ucap Jokowi.

3. Demi 267 juta warga Indonesia

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bagi Jokowi, gangguan kerja seperti itu adalah bentuk tanggung jawab untuk seluruh rakyat Indonesia. Kebutuhan informasi dan data yang diminta Jokowi kerap kali mengganggu waktu para menterinya.

"Karena kita diberi tanggung jawab 267 juta jiwa yang ada di negara kita Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: Hasil Jokowi Bangun Papua: Pembangunan Naik, Kemiskinan Menurun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya