Kementerian kominfo Beri Hak Labuh Starlink, Satelit Milik Elon Musk
Diberikan kepada Telkomsat sebagai pengguna
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah memberikan hak labuh satelit khusus non-geostationer (NGSO) Starlink kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink yang dimiliki oleh Elon Musk.
"Backhaul adalah teknologi yang memfasilitasi perpindahan data dari satu infrastruktur telekomunikasi ke telekomunikasi lainnya. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung penyediaan layanan broadband internet terutama selular 4G, terutama di daerah rural yang belum tersambung secara langsung dengan kabel serat optik," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Pemerintah Bangun Satelit Stasiun Bumi di 11 Lokasi
1. Bisa beroperasi jika ISR sudah rampung
Layanan satelit Starlink ini, hanya dapat beroperasi jika pembangunan Gateway Station-Teresterial Component, untuk menerima layanan kapasitas Satelit Starlink serta pengurusan Izin Stasiun Radio (ISR) Satelit Starlink, telah dirampungkan oleh Telkomsat.
"Sebagai pemegang eksklusif atas Hak Labuh Satelit Starlink maka Telkomsat berhak mendapatkan layanan backhaul satelit," ujarnya.