Mengenal 4 Geng di Tubuh Polri dan Kaitan dengan Bursa Calon Kapolri
Geng Solo tumbang dan Geng Makassar menguat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakara, IDN Times – Jenderal Idham Azis akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Kapolri, tepatnya pada 30 Januari 2021. Bursa calon Kapolri juga sudah mulai digaung-gaungkan sejak saat ini.
Sejumlah isu pengantar mulai hangat dibahas menyongsong momen besar institusi tersebut. Salah satunya adalah pengaruh rotasi yang dilakukan Idham Azis serta keberadaan geng atau kubu di tubuh Polri.
Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, sejumlah rotasi itu berpengaruh pada perubahan peta bursa calon kapolri dan kekuatan masing-masing kubu.
"Ada figur yang tersingkir dan ada figur baru yang muncul dan berpeluang masuk ke dalam bursa calon kapolri pengganti Idham Azis," kata Neta kepada IDN Times, Selasa (24/11/2020).
Baca Juga: Profil Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Bekuk Hercules hingga Saracen
1. Ada tiga kelompok yang terkena rotasi Idham Azis
Setidaknya, menurut Neta, ada tiga kelompok yang terkena rotasi kali ini. Salah satunya adalah efek tindak tegas pelanggar protokol kesehatan di beberapa acara pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
“Bagian kedua rotasi diakibatkan banyaknya perwira Polri yang pensiun, mulai dari pamen (perwira menengah) hingga pati (perwira tinggi), termasuk Komjen Antam yang menjabat Sekjen Kementerian Kelautan. Bagian ketiga mutasi akibat adanya puluhan pamen Polri yang mengikuti pendidikan Sespimti (Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi),” ujar dia.
Baca Juga: [BREAKING] Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat Dicopot