TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Sejarah Hampers yang Viral Dikirim Saat Lebaran 

Kirim makanan hingga barang untuk diberikan ke handai tolan

Hampers #DateWithHeinz (Dok. Heinz ABC Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Memasuki hari raya besar keagamaan, berbagi jadi salah satu hal yang tak lepas dari kebiasaannya. Seperti yang terjadi pada hari raya Idul Fitri, tak sedikit keluarga dan kerabat berbagi bingkisan spesial.

Tradisi berbagi hampers itu semakin marak dilakukan saat pandemik COVID-19 merebak di Indonesia. Maklum, adanya pembatasan aktivitas membuat akses pertemuan lebih terbatas.

Menariknya, pandemik ini membuat pengiriman hampers jadi jauh lebih banyak ketimbang parsel. Hal itu bisa dilihat di media sosial. Berbagai macam jenis hampers yang dijual, dengan berbagai ukuran, isi dan variasi harga bertebaran ditawarkan untuk jadi bingkisan spesial di hari raya.

Sebetulnya, hampers juga tak hanya diberikan untuk hari raya Idul Fitri saja. Bingkisan itu juga banyak diberikan dalam berbagai momen, baik itu hari raya keagamaan lain, pernikahan, ulang tahun, ucapan selamat atas kelahiran, dan lain-lainnya.

Terlepas dari momen apa hampers diberikan, ada hal yang lebih menarik untuk disimak, seperti sejarah hampers hingga jadi bingkisan yang diberikan untuk orang-orang. 

Bagaimana asal-usul hampers sebenarnya? Berikut IDN Times rangkum dari beberapa sumber.

Baca Juga: 5 Ide Hampers Aesthetic untuk Lebaran, Kekinian Banget!

1. Dari Ingris ke Prancis hingga berkembang di era Victoria

Ide usaha Lebaran (Pexels.com/RODNAE Productions)

Tradisi memberikan hampers berawal dari Inggris ke Prancis oleh William the Coqueror pada abad ke-11. Awalnya hal ini dilakukan sebagai bentuk sumbangan pada orang kurang mampu.

Kata Hamper diambil dari kata Prancis yakni Hanapier artinya "kotak untuk gelas".

Selama era Victoria, bingkisan mulai menarik perhatian masyarakat sebagai hadiah seperti acara Natal. Umumnya keluarga kaya yang mampu akan mengisi keranjang.

Pada tahun 2014 saja Ratu Elizabeth II memberikan hadiah kepada Paus Fransiskus yang jadi tanda pertemuan pertama mereka di Vatikan. Dia memberikan keranjang berisi sebotol wiski Balmoral, telur dan madu dari perkebunan kerajaan Inggris

2. Perang dunia pertama berpengaruh pada pengiriman bingkisan

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada perkembangan perkeretaapian tahun 1800-an ada peningkatan besar dalam pemberian bingkisan, yang memungkinkan pengirimannya menjangkau seluruh negeri dengan risiko basi atau rusak lebih minim. Hal itu berlanjut hingga sekarang.

Selama perang dunia pertama, bingkisan atau paket perawatan dikirim keluarga dari rumah ke orang yang mereka cintai di garis depan dan ke tentara yang ada di rumah sakit. Bukan keranjang anyaman, tapi kotak berisi banyak kebutuhan. Saat ini, hampers lebih populer dari sebelumnya.

Baca Juga: 16 Hampers Lebaran ala Brand Milik Artis, Pilih Bodycare atau Makanan?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya