Pelecehan di Kereta, KAI Gandeng Komnas Perempuan Atur Kebijakan
Sepakat wujudkan kereta api yang aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan seksual terjadi di KAI menimpa seorang perempuan viral di media sosial. Hal ini menunjukkan kasus kekerasan seksual di transportasi umum semakin menjamur.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau (Komnas Perempuan) pun menggelar dialog bersama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Gambir.
"Dialog ini dalam rangka untuk merespons kekerasan seksual terhadap penumpang perempuan yang terjadi di kereta api tangga 19 Juni 2022," tulis Komnas Perempuan dalam keterangan resminya, dilansir Jumat (24/6/2022).
Baca Juga: Kena Blacklist KAI, Pelaku Pelecehan Seksual Tak Bisa Lagi Naik Kereta
1. Apresiasi respons KAI terhadap kasus ini
Hadir dalam dialog tersebut Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani, Komisioner Maria Ulfah Anshor, dan tiga badan pekerja Komnas Perempuan Siti Cotijah, Amira Ruzuar, dan Debby Imas Putri.
Sementara dari pihak KAI hadir Direktur Utama Didiek Hartantyo, EVP Corporate Secretary Asdo Atrivianto, Kepala Humas DAOP I KAI Eva Chairunnisa beserta jajarannya.
"Komnas Perempuan menyampaikan apresiasi atas respon proaktif KAI dalam menindaklanjuti kasus kekerasan seksual yang terjadi di dalam kereta secara cepat dan tanggap, baik dalam penanganan korban maupun kebijakannya untuk menindak pelaku," ungkap Komnas Perempuan.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Pelaku Pelecehan di KA Argo Lawu Diproses Hukum