Pengadaan Gas Air Mata Polri 2022 Mencapai Rp159,8 Miliar
Mulai dari pengadaan launcher hingga amunisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur membuat 131 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Tragedi ini berlangsung usai laga pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.
Berdasarkan rekaman video yang banyak beredar, ada penggunaan kekuatan berlebihan dalam pengendalian massa oleh polisi, yakni menggunakan gas air mata. Ada juga rekaman video yang memperlihatkan aparat keamanan memukul, mengeroyok, hingga menendang suporter yang masuk lapangan.
Amnesty International Indonesia menjelaskan, gas air mata atau meriam air untuk membubarkan protes hanya boleh digunakan jika peserta dapat meninggalkan lokasi protes, dan saat cara-cara yang lebih spesifik menargetkan pelaku kekerasan gagal menahan kekerasan.
"JANGAN PERNAH gunakan senjata api untuk membubarkan kerumunan," tulis Amnesty Indonesia, dilasir Kamis (6/10/2022).
Disebutkan, sebelum menggunakan gas air mata, polisi harus memberitahukan massa aksi agar bersiap meninggalkan lokasi, dan memberi waktu yang cukup untuk pergi.
Sebab, senjata berbahan kimia seperti gas air mata, jika digunakan tidak sesuai prosedur, bisa menyebabkan cedera serius dan bahkan kematian.
Berdasarkan penelusuran IDN Times, anggaran Polri untuk pengadaan gas air mata di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022, mencapai Rp159,8 miliar.
Baca Juga: Media Asing Sebut 40 Amunisi Gas Air Mata Ditembakkan di Kanjuruhan
1. Pengadaan launcher gas air mata
Berikut rincian anggarannya sebagaimana dirangkum dari lpse.polri.go.id. Mulai dari pengadaan launcher gas air mata yang sumber dananya dari APBN.
Editor’s picks
Pada 17 Januari 2022, Polri membuat pengadaan barang launcher gas air mata dengan total anggaran Rp41 miliar. Lokasi pekerjaan di Jalan Bekasi Timur Raya Nomor 86 Cipinang, Jakarta Timur, dengan pemenang tender yakni PT Dwi Jaya Perkasa.
Baca Juga: [BREAKING] Kapolri Sebut Ada 11 Personel Tembakkan Gas Air Mata