TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Ungkap Cara Anggota MIT Bersembunyi dari Satgas Tinombala

Mereka kerap tak terlihat dari jarak 10-20 meter

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora selama ini bersembunyi dan beroperasi di tiga kabupaten di Sulawesi Tengah, yakni Sigi, Poso, dan Parigi Moutong. Mereka diduga bersembunyi di area Taman Nasional Lore Lindu yang membentang dari Sigi hingga Poso. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, mengatakan kelompok teroris ini juga kerap turun ke permukiman warga untuk merampas makanan jika sudah kehabisan bekal. 

"Memang dia (MIT) bergerak terus, sementara istilah kami itu kan mereka sudah terdesak karena kehabisan bekal," kata Awi dalam keterangannya di Bareskrim Polri, Rabu (2/12/2020).

1. Habisi warga yang tak memberikan makanan

Awi mengatakan, untuk bertahan hidup, kelompok ini kerap merampas makanan warga. Mereka juga tak segan menghabisi warga yang menolak memberikan makanan, seperti yang terjadi baru-baru ini.

"(Warga) yang kasih (bahan makanan) tidak dianiaya. Namun kemarin ada perlawanan, sehingga yang terjadi demikian (empat orang tewas)," katanya.

Karena sudah terdesak, mereka meneror warga dan meminta makanan. Setelah melakukan penganiayaan dan pembunuhan pada akhirnya mereka membawa beras.

2. Menghindari Satgas Tinombala dengan cara tiarap di hutan lebat

IDN Times/Sunariyah

Awi menjelaskan beberapa anggota MIT yang sudah ditangkap mengatakan kenapa mereka kerap tak terlihat petugas meski jaraknya hanya 10-20 meter. Sebab mereka bertiarap sehingga tak terlihat petugas karena hutan di sana cukup lebat.

"Tidak mudah karena memang tadi disisir, dipatroli satu persatu jalan tikus semua di dalam hutan itu harus dilewati," ujarnya.

Baca Juga: Bahas Teror Sigi, Polda Sulteng Dialog dengan Tokoh Agama

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya