Tangani COVID-19, Masih Ada Ego Sektoral antara Pusat dan DKI Jakarta
Pakar sebut koordinasi antara DKI dan pusat makin buruk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pakar Perkotaan dari Universitas Tarumanegara Nirwono menyebut ada ego sektoral dalam penanganan pandemik COVID-19 antara pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kalau kita lihat sejak awal sebelum ada PSBB pun koordinasi antara DKI dan pusat sangat buruk,” ujar Nirwono kepada IDN Times, Kamis (14/5).
Hal ini ditandai dengan banyaknya masalah yang berkaitan dengan data dan komunikasi.
Selain itu, Nirwono juga melihat ada banyak koordinasi yang kurang mulus antara DKI Jakarta dengan wilayah penyangganya seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Baca Juga: Batasi Arus Balik, Anies Harus Lindungi Warga Agar Tidak ke Luar DKI
1. DKI harus bisa selaras dengan pemerintah pusat
Terkait dengan masalah relaksasi aktivitas dan penggunaan transportasi umum, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa selaras dengan pemerintah pusat.
Bagi Nirwono, gelombang ekonomi masyarakat ibu kota tidak bisa lagi dibendung terlalu lama, harus ada relaksasi yang juga dilakukan setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini berakhir.
“Cara pandang ini berbeda dengan daerah, tidak hanya DKI, bahkan bodetabek, dalam konteks ini berusaha memperpanjang PSBB,” ujarnya.
Baca Juga: Langgar Aturan PSBB, Pemprov DKI Jakarta Denda McD Sarinah Rp10 Juta!