TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aher Usulkan Gaji Kepala Daerah Naik agar Tak Korupsi, Apa Respons Mendagri?

"Gaji dan tunjangan tidak sebanding dengan ongkos kampanye"

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menanggapi banyaknya kepala daerah yang tertangkap operasi tangkap tangan (OTT)  oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Pria yang karib disapa Aher ini mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menaikkan gaji kepala daerah agar terhindar dari korupsi.

"Gaji dan tunjangan tidak sebanding dengan ongkos kampanye dengan biaya kampanye boleh jadi gaji dikumpulkan 5 tahun tambah tunjangan dan insentif itu gak cukup," ucap kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, Selasa (17/4).

Baca juga: Anis Matta dan Aher Kandidat Terkuat dari PKS di Pilpres 2019

"Korupsi kepala daerah dan perangkat daerah itu faktornya bukan gaji, sistem udah baik, pengawasan baik, tapi masih ada yang kena OTT itu bukan masalah gaji tapi masalah mental," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (19/4).

1. Usulan Aher ditanggapi Mendagri, menurut Tjahjo Kumolo korupsi bukan karena gaji

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Mengetahui Aher mengusulkan kenaikan gaji kepala daerah, Mendagri Tjahjo Kumolo langsung menolaknya. Menurutnya, permasalahan korupsi bukan karena gaji.

2. Godaan terbesar kepala daerah untuk korupsi adalah saat perencanaan anggaran

IDN Times/Sukma Shakti

Tjahjo mengatakan salah satu godaan kepala daerah adalah perencanaan anggaran. Maka dari itu, dia mendorong penerapan e-planning dan e-budgeting.

"Memahami area rawan korupsi itu kalau memang dikuasai dengan baik saya yakin tidak. Karena kuncinya pada perencanaan anggaran, ini godaan, jangan ada kongkalikong, jangan ada suap menyuap dengan DPRD atau pihak lain, itu aja," ucapnya. 

3. Tjahjo heran masih banyak kepala daerah yang terjerat kasus

IDN Times/Sukma Shakti

Lebih lanjut, Tjahjo mengungkapkan keheranannya lantaran masih saja ada kepala daerah yang kena jerat kasus. Padahal berulang kali diingatkan dan KPK pun rajin turun ke lapangan.  

"Kalau sudah ada semacam ini kan harusnya sadar, hati-hati karena apapun gerak langkah pasti akan di ikuti oleh semua pihak," ujarnya.

Baca juga: Terjerat Kasus Korupsi, PAN Pecat Zumi Zola

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya