Kurang Toleran Apa Minoritas di Indonesia?
Jangan merasa paling benar, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maraknya aksi intoleransi akhir-akhir ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Pelarangan ibadah seorang biksu di Tangerang, penyerangan gereja di Yogyakarta, hingga penusukan terhadap ulama di Bandung, memunculkan tanya: Ke manakah perginya toleransi di Indonesia?
Baca juga: Walau Ada Insiden Pengusiran Biksu, Tangerang Tetap Klaim Kota yang Toleran
1. Jangan mengklaim paling benar
Pengamat Politik Universitas Paramadina Zainul Ma'arif mengatakan Indonesia perlu memerhatikan sebuah konsep bahwa setiap agama yang ada adalah benar.
Namun, Zainul meminta agar jangan sampai penganut agama berpikiran agama yang dianut adalah yang paling benar, karena itu merupakan sifat kekanak-kanakan.
"Klaim 'paling benar' itu kekanak-kanakan karena kalau kita dewasa kita akan sadar bahwa masing-masing orang punya keyakinan tentang kebenaran. Setiap pemeluk agama pasti meyakini bahwa agama yang dipeluknya itu benar," katanya.
Nah, ketika klaim paling benar itu muncul, maka ya arogansi pun akan ikutan muncul. "Ini yang bahaya," ujar Zainul dalam Deklarasi Pilkada Damai bersama Indonesia Development Assistance (IDETA) di D Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (13/2).
Baca juga: [Linimasa] Kasus Intoleransi dan Kekerasan Beragama Sepanjang 2018