TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei: Hore! Tangerang Selatan Jadi Kota Paling Layak Huni di Indonesia

Tangerang Selatan dianggap lebih layak huni dibandingkan Jakarta, lho!

Antara Foto/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia meluncurkan indeks kota layak huni di Indonesia. Survei bertajuk Most Liveable City Index (MLCI) 2017 ini berbasis pada persepsi warga kota mengenai kelayaakhunian kota tempat tinggalnya.

Ketua Umum IAP Benardus Djonoputro mengatakan survei yang dilakukan dua tahunan ini berguna untuk melakukan indentifikasi awal faktor kritis pembangunan dengan melibatkan para ahli perkotaan. Nantinya, hasil survei menjadi referensi tunggal bagi para pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan.

"Sekarang kota di dunia semakin terbuka, urbanisme bertumbuh, ini pentingnya peran ruang dan tempat perencanaan dan desain agar kota lebih adil. Maka sekarang dalam perubahan kota dibutuhkan peran semua elemen, bukan hanya pemangku kepentingan di pemerintah, tapi asosiasi profesi dan masyarakat juga mesti turut terlibat," ujar Benardus di Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/1). 

Baca juga: Tahukah Kamu Kalau Mall Rongsok di Depok Ini Ternyata Sudah Mendunia?  

1. Survei di 26 kota dan 19 provinsi di Indonesia

IDN Times/Linda Juliawanti

Wakil Sekretariat Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Elkana Catur mengatakan telah melakukan survei di 26 kota dan 19 provinsi di Indonesia. 

"Indeks ini dimulai dari perencanaan terhadap kotanya. Ada 29 kriteria yang kami gunakan menggambarkan apa yang diinginkan warga," ujar Elkana di kesempatan yang sama.

Aspek yang dimaksud oleh Elkana salah satunya mencakup kebutuhan dasar warga, partisipasi masyarakat, ekonomi, sosial dan budaya, kualitas lingkungan, keamanan dan keselamatan, dan sarana dan prasarana kota.

2.  Masih banyak warga yang tidak nyaman tinggal di kotanya

IDN Times/Linda Juliawanti

Elkana merinci kota-kota yang disurvei yaitu Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Malang, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Makassar dan Manado.

Hasilnya, nilai rata-rata nasional kota layak huni sebanyak 63,2 persen. Artinya masih ada 36.8 persen yang belum merasa nyaman tinggal di kotanya.

"Rata-rata indeks Nasional menunjukan masih banyak warga kota yang merasa tidak nyaman tinggal di kotanya. Ini tantangan dan satu kondisi yang harus diatasi dari sisi pelaku usaha, private sektor juga. Jika tidak dikelola maka kota yang diharapkan menjadi pusat budaya itu malah menjadi tidak layak huni," ucap Elkana.

3. Tangerang Selatan kota baru yang masuk top cities 

IDN Times/Linda Juliawanti

Lebih lanjut, Elkana menyebutkan kota dengan nilai indeks layak huni di atas rata-rata. Salah satu kota yang masuk top cities adalah Tangerang Selatan.

"Ada 7 kota yang masuk top cities alias berada di atas rata-rata, salah satunya Tangerang Selatan menjadi kota yang baru kita survei tapi masuk top cities yang modern paling layak huni, angkanya mencapai 65,4," ujarnya. 

Selain Tangerang, kota Solo (66,9), Palembang (66,6), Balikpapan (65,8), Denpasar (65,5) dan Banjarmasin (65,1), turut masuk dalam kota dengan indeks layak huni di atas rata-rata. 

4. Ekspektasi tinggi terhadap kota metropolitan

IDN Times/Linda Juliawanti

Elkana, yang juga menjabat sebagai Ketua Kompartemen Livable City IAP ini, mengungkapkan kota dengan nilai-rata atau 63,2 persen yaitu Pekalongan, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bogor, Palangkaraya, Jakarta, dan  Manado. 

Menurut Elkana, pihaknya menyebut kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya sulit untuk menempati urutan kota layak huni dengan nilai di atas rata-rata, meskipun semua aspek telah tercukupi.

"Kami punya hipotesis bahwa Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya sulit untuk masuk top cities karena ekspektasi warganya begitu tinggi. Tapi sekarang kota metropolitan masih berjuang menuju kota layak huni," ungkapnya.

Baca juga: Masalah Ekonomi Jadi Alasan Remaja Ini Nekat Jarah Distro di Depok

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya