TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kasus Teror di Indonesia Selama Mei 2018

#KamiTidakTakut

IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times – Belum genap sebulan berjalan, 5 kasus teror bom terjadi di Indonesia. Teror yang dilakukan berupa teror bom dan juga teror berbentuk penyerangan. Memasuki bulan Ramadan yang jatuh pada esok hari, Rabu (17/5) tercatat setidaknya 5 kasus teror telah mengancam Indonesia.

Terjadi mulai dari provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Riau, 5 kasus ini merupakan kasus teror yang cukup besar. Di samping lima kasus ini, polisi juga sempat menangani kasus-kasus teror lainnya.

Puluhan orang meninggal dunia akibat kasus teror ini. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menyelesaikan kasus teror yang terjadi.

Baca juga: 5 Fakta Tak Terduga Pelaku Bom di Surabaya, Tinggal di Rumah Rp 1 M Lebih

Lima di antaranya meninggal dunia di tangan narapidana teroris. Satu tahanan teroris juga meninggal dunia karena insiden tersebut. Pasca kejadian tersebut, 145 narapidana teroris dipindahkan dari Mako Brimob ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

1. Teror di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Kerusuhan yang terjadi antara pihak kepolisian yang berada di komplek Mako Brimob, Depok, Jawa Barat degan narapidana teroris yang menjadi tahanan. Dalam kerusuhan ini enam polisi sempat dijadikan sandra.

2. Bom di 3 Gereja di Surabaya

KemensetnegRI

Berpindah ke Jawa Timur, 3 Gereja pada hari Minggu (13/5) silam mengalami teror. Dalam teror kali ini, pelaku diketahui merupakan satu keluarga. Bom diledakkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pentakosta Jalan Arjuna.

Keluarga yang diketahui merupakan anggota dari kelompok JAD itu tewas dalam aksinya. Dalam insiden ini, tiga anak diajak ikut serta bersama orangtuanya dalam melakukan aksi bom bunuh diri ini.

Dalam aksi ini, ada pula kisah heroik seorang warga gereja, Aloysius Bayu, dengan berani menghalangi motor yang digunakan pelaku teror bom untuk memasuki wilayah Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Akibatnya, bom meledak bersama dua pelaku yang diketahui kakak beradik dan turut menewaskan Bayu. Bayu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil.

3. Bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo

ANTARA FOTO

Masih di tanggal yang sama, Minggu (13/5), malam rusunawa Wonocolo, Sidoarjo menjadi lokasi lain terjadinya teror. Ada dugaan bom yang meledak dalam aksi teror ini terjadi karena terduga teroris tidak sengaja meledakkan bom rakitannya.

Pelaku teror bom ini diketahui merupakan satu keluarga yang masih memiliki hubungan dengan keluarga pelaku teror bom di 3 Gereja di Surabaya, pagi harinya. Dalam insiden ini 3 orang tewas yang merupakan ayah, ibu dan anak sulung mereka. 3 anak lainnya mengalami luka dan dalam perawatan.

Pihak KPAI saat ditemui di kantor KPAI, Jakarta, menyatakan akan bekerja sama dengan PPA Jawa Timur untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban dan diajak ikut serta dalam aksi teror bom ini.

4. Bom di Polrestabes Surabaya

Istimewa

Masih di Kota Surabaya, sehari pasca kejadian ledakan teror bom yang terjadi di 3 Gereja, pada Senin (14/3) di Mapolrestabes Surabaya terjadi juga teror bom. Dalam teror kali ini, kembali diketahui dilakukan oleh satu keluarga.

Sepasang suami istri dengan tiga orang anaknya mendatangi Polrestabes Surabaya dengan menggunakan dua sepeda motor. Saat masih berada di palang gerbang masuk Polrestabes Surabaya, bom meledak.

Empat dari lima pelaku teror bom tewas di tempat. Empat polisi dan enam warga sipil juga menjadi korban dalam teror tersebut. Seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan yang diketahui sebagai anak dari pelaku teror bom diketahui selamat dan dalam perawatan.

Baca juga: Mapolda Riau Diserang Teroris, 1 Orang Tewas

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya