TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asesmen Nasional Gantikan UN di 2021, Ini Info Penting dari Mendikbud

Kata Mas Menteri, gak perlu bimbel khusus untuk Asesmen

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim bicara soal Asesmen Nasional yang akan digelar perdana pada 2021 mendatang. Asesmen Nasional ini resmi menjadi pengganti Ujian Nasional.

Asesmen Nasional diharapkan dapat berfokus pada perbaikan kualitas agar layanan pendidikan bisa semakin efektif.

"Dengan demikian Kepala Dinas harus memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional di daerah dengan memperhatikan kesiapan sarana pra-sarana dan keselamatan peserta didik bila pandemi COVID-19 di daerahnya belum teratasi dengan baik," ujar anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) periode 2019-2023 Doni Koesoema dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Tmes pada Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Tok! DPR Sepakati Pagu Anggaran 2021 Kemendikbud Rp81,53 Triliun

1. Asesmen Nasional jadi penanda perubahan paradigma pendidikan Indonesia

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Mendapat dukungan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Mendikbud menyebutkan Asesmen Nasional jadi penanda perubahan Pendidikan Indonesia.

"Kemendikbud mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional yang dirancang tidak hanya sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan," ujar Nadiem di dunia ini seperti dalam video yang disiarkan di kanal YouTube KEMENDIKBUD RI pada Selasa (6/10/2020).

Perubahan mendasar Asesmen Nasional menurut Nadiem tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu. Namun akan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.

"Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi, mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia," ujar Mendikbud.

2. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian

Ilustrasi belajar online (Pexels.com/panditwiguna)

Nadiem menyebutkan, Asesmen Nasional terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian tersebut yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Asesmen Kompetensi Minimum menurut Nadiem dirancang untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.

"Kedua aspek kompetensi minimum ini menjadi syarat bagi murid untuk berkontribusi di dalam masyarakat terlepas dari bidang kerja dan karir yang ingin mereka tekuni di masa depan," ujar Mas Menteri, begitu Nadiem akrab disapa.

Kemampuan literasi dan numerasi, menurut Mas Menteri, akan berdampak kepada semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari oleh murid-murid kita.

Nadiem menyampaikan, bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah Survei Karakter yang dirancang untuk mengukur pencapaian murid dari hasil belajar sosial emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil pelajar Pancasila.

Ada 6 indikator utama dari Survei Karakter yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, kebhinekaan global, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreativitas.

"Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah Survei Lingkungan Belajar," ujar Nadiem.

"Untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran lingkungan sekolah," lanjut dia lagi.

Baca Juga: Catat! Jadwal Ujian Nasional dan Ujian Susulannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya