TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahas Kendala Belajar di Papua, Nadiem 'Ditantang' Kepala Dinas

Ada tiga kendala belajar jarak jauh di Papua

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar siswa di Kabupaten Lanny Jaya, Papua (Facebook/Maruntung Sihombing)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait memberikan usulan terkait kondisi pendidikan di tanah Papua. Menurut dia, penting kepala dinas pendidikan berkomunikasi langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

"Saya sebenarnya usul begini, Menteri Pendidikan satu waktu buka ruang kepada kami, seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Paling tidak per wilayah, untuk berkomunikasi langsung," kata Christian dalam webinar bertajuk Pendidikan Papua: Normal Baru, Desain Baru, yang ditayangkan live di kanal YouTube TiffaNews, Senin (20/7/2020).

"Jangan kasih-kasih dirjen itu, sehingga informasi kita tidak tahu sampai atau tidak," sambung Chrsitian.

Dia juga menjelaskan beberapa permasalahan pendidikan di tanah Papua selama masa pandemik COVID-19. Apa saja masalah tersebut?

Baca Juga: Bansos Tidak Maksimal, Tokoh Papua: Warga Papua Jangan Berharap

1. Jaringan jadi masalah utama penerapan PJJ di Papua

Ilustrasi PJJ (IDN TImes/Paulus Risang)

Menurut Christian permasalahan paling utama yang terjadi di tanah Papua adalah sulitnya jaringan. Padahal hal ini paling dibutuhkan, mengingat sistem pembelajaran yang berlaku adalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

"Tetapi sekali lagi memang jaringan itu nomor satu. Tidak ada kita mau bagikan apa-apa kalau jaringan itu tidak ada," kata Christian.

Padahal, kata Christian, Dinas Pendidikan Papua telah membagikan lebih kurang 19 ribu tablet kepada pelajar SMA atau SMK di seluruh Papua.

2. Tak semua guru bisa menguasai teknologi di tanah Papua

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar siswa di Kabupaten Lanny Jaya, Papua (Facebook/Maruntung Sihombing)

Masalah lain soal pendidikan yang dihadapi Papua, menurut Christian, adalah terkait penguasaan teknologi pada guru. Menurut dia, Papua memiliki lebih kurang 18 ribu guru.

"Hanya 60 sampai 70 persen yang bisa kuasai (teknologi) dengan baik. Yang lain itu menjadi masalah," kata Christian.

Menurut dia, Dinas Pendidikan Papua juga sudah melakukan pelatihan, bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI).

"Itu sudah kita tolong hampir 500 sampai 800 guru. Tapi sangat terbatas," ujar dia.

Baca Juga: Kebobolan Kasus COVID-19, Seluruh Papua Jadi Zona Merah dan Kuning!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya