TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[CEK FAKTA] Deretan Pernyataan Jokowi Soal COVID-19, Sesuai Data?

Yuk, cek data dan fakta atas pernyataan Presiden Jokowi

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jakarta, IDN Times - Pandemi virus corona baru, COVID-19 masih terus mendera negeri ini. Pernyataan pejabat publik, utamanya kepala negara, menjadi sorotan. Masyarakat yang mengonsumsi informasi yang bersumber dari pernyataan pejabat publik.

Apakah seluruhnya sesuai fakta dan data? Yuk, cek fakta atas sejumlah pernyataan presiden Joko "Jokowi" Widodo terkait virus corona.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Berjemur Bisa Matikan Virus Corona, Hoaks atau Fakta?

1. Chloroquine bukan obat bebas

(Ilustrasi obat chloroquine) www.techstartsup.com

Pernyataan Pemerintah:
"Obat ini (chloroquine) bukan obat bebas, jadi penggunaannya melalui resep dokter. Pemerintah stok chloroquine 3 juta. Jadi untuk pasien COVID-19 yang ada di rumah sakit, jika dianggap dokter yang merawatnya ini cocok, pasti akan diberikan," kata Jokowi melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/3).

Faktanya:
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi. "Chloroquine ini harus dengan resep dokter," kata Adib ketika dihubungi IDN Times pada Sabtu (21/3). Obat ini menurut dia bukan obat yang dapat dibeli secara bebas.

2. Siapkan APD untuk tenaga medis

unsplash/TedwardQuinn

Pernyataan Pemerintah:
Presiden Joko "Jokowi" Widodo menanggapi keluhan mengenai alat perlindungan diri (APD) yang dianggap tidak lengkap bagi tenaga medis. Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan 105 ribu APD.

"Kita Alhamdulilah pada hari Sabtu kemarin, kita telah siap lagi 105 ribu APD yang ini, pada hari ini, akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit di tanah air," kata Jokowi melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/3).

Faktanya:
Berdasarkan keterangan tertulis yang disampaikan Badan Nasional Penaggulangan bencana (BNPB) di laman resminya (bnpb.go.id), melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pemerintah telah mendistribusikan 349.000 Alat Pelindung Diri.

Alat tersebut dibagikan kepada petugas kesehatan. "349.000 APD telah terdistribusi dan akan kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan petugas kesehatan yang jadi lini terdepan penanganan COVID-19," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yuri dalam konferensi pers pada Rabu (1/4).

3. Chloroquine bukan anti-virus untuk corona

(Penjelasan mengenai obat chloroquine) IDN Times/Reja Gussafyn

Pernyataan pemerintah:
Jokowi juga menyampaikan bahwa chloroquine adalah obat yang diproduksi sendiri oleh Kimia Farma. Namun, bukan menjadi obat pertama yang menyembuhkan virus corona lantaran anti virus belum juga ditemukan.

Faktanya:
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi sebelumnya sudah menegaskan chloroquine yang akan digunakan untuk membantu penanggulangan COIVD-19 bukan merupakan anti-virus untuk corona.

"Chloroquine memang tidak spesifik dalam artian untuk antivirusnya," kata Adib saat dihubungi IDN Times pada Sabtu (21/3). "Itu menjadi bagian dari obat-obat yang diberikan. Ada anti-virus, ada Vitamin-C, kemudian ada juga chloroquine ," kata dia lagi.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Obat Avigan Bisa Membunuh Janin di Kandungan?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya