TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh, Menag Pun Akui PJJ Tak Optimal Selama Pandemik

Selain jaringan, kurikulum juga menjadi masalah saat PJJ

Fachrul Razi, Menteri Agama dalam Ngobrol Seru by IDN Times pada Kamis (23/7/2020) dengan Tema "Adaptasi Kebiasaan Baru di Lembaga Pendidikan Islam" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama, Fachrul Razi mengakui bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan mayoritas secara daring terbilang tak optimal bagi pendidikan. Termasuk di antaranya adalah PJJ di lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

"Evaluasinya, memang kalau untuk online memang boleh dikatakan jauh dari optimal," ujar Menag dalam Ngobrol Seru bertajuk "Adaptasi Kebiasaan Baru di Lembaga Pendidikan Islam" yang ditayangkan live melalui kanal YouTube IDN Times, Kamis (23/7/2020).

"Kita paham, masalahnya banyak," lanjut dia

Baca Juga: Tantangan Tahun Ajaran Baru di Tengah PJJ yang Sarat Kendala

1. Gangguan koneksi internet jadi masalah paling besar

Ilustrasi belajar online di My School Palembang (IDN Times/Dokumen)

"Internetnya banyak yang gak terjangkau," kata Menag memaparkan masalah terbesar dari pemberlakuan PJJ secara daring. Hal ini dirasakan juga oleh instansi pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

Menag mengatakan, Menteri Komunikasi dan Informasi pernah mengatakan masih ada lebih kurang 11 ribu desa yang masih belum terjangkau internet di Indonesia.

"Banyak pesantren yang tidak ada listrik. Ketika menggunakan internet, listriknya juga tidak mendukung," kata Menag lagi.

2. Kurikulum menjadi masalah selain soal jaringan internet

Fachrul Razi, Menteri Agama dalam Ngobrol Seru by IDN Times pada Kamis (23/7/2020) dengan Tema "Adaptasi Kebiasaan Baru di Lembaga Pendidikan Islam" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Tak hanya perihal jaringan internet, kurikulum menurut Menag juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi selama pembelajaran di masa PSBB.

"Kalau di madrasah, kami sudah coba buat kurikulum darurat, tapi itu pun tidak ideal sekali," kata Menag lagi.

"Tujuannya supaya paling tidak siswa-siswa itu adalah yang dipedomani kaitannya dengan Pembelajaran Jarak Jauh," lanjut dia.

Baca Juga: Bantu Pesantren saat Pandemik, Kemenag Kucurkan Dana Rp2,6 Triliun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya