Duh, Menag Pun Akui PJJ Tak Optimal Selama Pandemik
Selain jaringan, kurikulum juga menjadi masalah saat PJJ
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama, Fachrul Razi mengakui bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan mayoritas secara daring terbilang tak optimal bagi pendidikan. Termasuk di antaranya adalah PJJ di lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
"Evaluasinya, memang kalau untuk online memang boleh dikatakan jauh dari optimal," ujar Menag dalam Ngobrol Seru bertajuk "Adaptasi Kebiasaan Baru di Lembaga Pendidikan Islam" yang ditayangkan live melalui kanal YouTube IDN Times, Kamis (23/7/2020).
"Kita paham, masalahnya banyak," lanjut dia
Baca Juga: Tantangan Tahun Ajaran Baru di Tengah PJJ yang Sarat Kendala
1. Gangguan koneksi internet jadi masalah paling besar
"Internetnya banyak yang gak terjangkau," kata Menag memaparkan masalah terbesar dari pemberlakuan PJJ secara daring. Hal ini dirasakan juga oleh instansi pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
Menag mengatakan, Menteri Komunikasi dan Informasi pernah mengatakan masih ada lebih kurang 11 ribu desa yang masih belum terjangkau internet di Indonesia.
"Banyak pesantren yang tidak ada listrik. Ketika menggunakan internet, listriknya juga tidak mendukung," kata Menag lagi.
Baca Juga: Bantu Pesantren saat Pandemik, Kemenag Kucurkan Dana Rp2,6 Triliun