Goa Kristal, Keindahan Tersembunyi di Kota Kasih

2. Pantulan biru dari cahaya matahari

Saya tiba kisaran pukul 16.00 WITA. Dari mulut gua pantulan matahari yang tak seterik siang terpantul indah ke air yang berada di dalam gua.

Warna biru jernih terpancar dan terlihat jelas dari atas. Sinar matahari memantulkan keindahan alami air yang berada di dasar gua. Jernih dan bersih airnya juga tampak nyata.

3. Perjalanan sulit menuju keindahan tersembunyi

Dari mulut gua, jarak kolam masih sekitar 20 meter ke dalam gua. Rute yang harus ditempuh bukan tangga atau jalan rata. Namun tebing dengan bebatuan.

Pemandu wisata dengan senang hati mengantar dan menuntun langkah menuju kolam. Tebing yang curam, tinggi, dan licin menjadi tantangan perjalanan tersendiri.

Sesampainya di dasar gua, keindahan dan kejernihan air kolam tampak nyata di depan mata. Segala lelah menuju ke bawah, terbayar sudah.

4. Berair tawar tapi berasa asin

Tak hanya indah, gua Kristal juga menyimpan berbagai keunikan. Air yang menggenang di kolak gua kristal merupakan air tawar. Namun karena air ini masuk dari lubang yang sama dengan datangnya air laut, ada rasa asin di air jernih ini.

Tak hanya itu, diceritakan oleh Ery, salah satu pemandu wisata lokal lainnya, Goa Kristal disebut juga dengan Goa Cermin. Hal ini disebabkan karena semula dinding-dinding gua memang berbentuk kristal dan memantulkan bayangan bagaikan cermin.

“Dulu memang kristal. Tapi pengunjung datang lalu minta bawa pulang lama-lama habis,” kata Ery menjelaskan.