Indonesia Turut Gandeng Tiongkok untuk Temukan Vaksin COVID-19
RI tak mau bergantung pada vaksin dari negara lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Riset dan Teknologi menyampaikan ada tiga pendekatan yang dilakukan oleh tim pengembangan vaksin COVID-19 dalam menemukan vaksin. Pengembangan bisa dilakukan dengan pendekatan mematikan atau melemahkan virus, vaksin protein rekombinan, dan vaksin DNA atau mRNA.
Tim itu resmi dibentuk pada (5/6) lalu dan disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro melalui pemberian keterangan pers daring. Tim itu terdiri dari institusi penelitian, kementerian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan beberapa pihak dari luar negeri. Agar resmi, tim tersebut, kata Bambang akan ditetapkan dengan Keppres.
Bambang berharap melalui tim ini, Indonesia tidak perlu bergantung kepada vaksin yang dihasilkan negara lain.
"Tentunya vaksin (yang ditemukan) yang sesuai dengan virus yang menyebar di Indonesia dan efektif untuk masyarakat Indonesia," kata dia.
Kapan tim itu mulai bekerja?
Baca Juga: Jokowi Pamer RI Bisa Produksi Sendiri 55 Jenis Alkes Lawan COVID-19
1. Indonesia turut bekerja sama dengan Tiongkok dan Korea Selatan dalam penemuan vaksin
Menristek Bambang mengatakan dalam proses menemukan vaksin, pihaknya tak mau bergantung pada satu cara pendekatan. Tim tersebut akan secara paralel menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk dengan Lembaga Eijkman.
“Ada yang memang dikerjakan penuh oleh peneliti Indonesia, ada yang dikerjakan dengan bentuk kerjasama dengan pengembangan vaksin di luar,” kata Bambang ketika memberikan keterangan pers secara daring pada (5/6) lalu.
Dari BUMN, PT Bio Farma, kata dia, sudah menjalin kerjasama dengan Tiongkok. Sedangkan, dari swasta PT Kalbe Farma menggandeng Korea Selatan.
Baca Juga: Terima Mandat Jokowi, Unair Ingin Ciptakan Vaksin Lokal COVID-19