Mas Menteri, Ini Nih 3 Pesan KPAI untuk POP Kemendikbud
Dana POP bisa dialokasikan untuk selesaikan masalah PJJ
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan, Retno Listyarti, mendukung agar Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kini menimbulkan kisruh untuk ditunda pelaksanaannya dan dana dialokasikan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemik.
Hal ini disampaikan Retno dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim.
“Saya mendorong batalkan program organisasi penggerak dan alihkan anggaran POP untuk mengatasi kendala PJJ yang sudah berlangsung hampir 5 bulan,” kata Retno dalam surat terbukanya yang diterima IDN Times pada Sabtu (1/8/2020).
Baca Juga: Ini Isi Lengkap Surat Terbuka Komisioner KPAI untuk Nadiem Makarim
1. Dana POP bisa dialokasikan untuk penggratisan untuk internet selama PJJ
Dalam surat terbukanya, Retno tak hanya menyarankan agar POP ditunda pelaksanaannya, namun juga menyarankan Mendikbud mengalokasikan dana POP untuk mengatasi kendala PJJ. Selama pandemik, Mendikbud memang mengharuskan pendidikan dilaksanakan secara PJJ baik daring maupun luring.
“Pengratisan internet (Kemdikbud dapat berkoordinasi dengan Kemeninfo sesuai kewenangannya),” tulis Retno dalam suratnya menyampaikan masukan pertamanya terkait alokasi dana POP.
Selain itu, Retno mengatakan dana POP juga bisa dialokasikan untuk memberikan bantuan gawai bagi anak-anak dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah dan para guru honorer.
Baca Juga: 3 Pertanyaan Komisioner KPAI dalam Surat Terbuka untuk Nadiem Makarim