TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

MIUMI : Umat Islam Jangan Golput!

Sampai ada fatwa tersirat loh!

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mengajak umat islam di Indonesia agar berpartisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dan tidak golput. Hal ini disampaikan MIUMI pada konferensi pers yang diadakan pada Selasa (29/1) di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan.

MIUMI juga menyuarakan agar umat islam tak lagi mau menjadi "pendorong mobil mogok". Umat islam dirasa harus mulai memperhatikan pihak yang mementingkan kebutuhan dan kepentingan umat islam.

1. MIUMI suarakan umat Islam agar tak golput

IDN Times/Sukma Shakti

Umat Islam disebut MIUMI sebagai pemilih terbesar yang menentukan nasib umat dan bangsa dalam Pilpres, Pileg dan Pemilihan DPDRI pada tahun 2019 mendatang. Oleh sebab itu MIUMI resmi mengeluarkan imbauan agar umat islam tidam golput.

"Kami mengimbau seluruh umat Islam agar tidak golput dan menggunakan hak pilihnya," kata Sekjend MIUMI, KH Bachtiar Nasir. "Tapi dengan memilih calon yang berpihak pada kepentingan Islam dan umat Islam yang otomatis berpihak pada kepentingan bangsa," tambah dia.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 1970-an, Begini Sejarah Golput

2. MIUMI : umat islam jangan mau jadi "pendorong mobil mogok"

IDN Times/Margith Juita Damanik

Imbauan lain yang juga disampaikan MIUMI adalah agar umat Islam jangan lagi mau menjadi "pendorong mobil mogok". Istilah ini digunakan karena selama ini umat islam dirasa hanya didekati ketika dibutuhkan suaranya saat pemilu dan kemudian diabaikan saat terpilih.

"Jangan mau lagi menjadi sekedar pemanis saat pemilu raya atau hanya menjadi pendorong mobil mogok setelah pemilu raya," kata Bachtiar. "Ini sudah lama dirasakan. Saat pemilu seperti ini suara islam dicari-cari. Mendadak banyak yang tiba-tiba menjadi soleh hanya untuk kepentingan-kepentingan sesaat," tambah dia.

3. Ajak umat islam jaga persaudaraan dan kesatuan

IDN Times/Margith Juita Damanik

Tak hanya soal golput, MIUMI juga mengajak agar umat islam mempertahankan dan menjaga kesatuan. "Mengajak semua umat Islam agar menjaga persaudaraan dan persatuan," kata Bachtiar.

Menurut Bachtiar, saat ini banyak tokoh-tokoh yang saling menyerang. "Menjaga persaudaraan dan persatuan atas dasar sesama muslim dan sesama bangsa, jangan menyerang sesama muslim hanya karena berbeda pilihan politik, jangan pula menyerang ulama, lembaga keulamaan, ormas Islam dan lembaga Islam manapun," tambah Bachtiar.

4. Ajak umat islam suarakan kontrak politik

IDN Times/Margith Juita Damanik

Wakil Ketua MIUMI, Muhammad Zaitun Rasmin menyebutkan salah satu yang seharusnya menjadi keuntungan dalam demokrasi terbuka adalah pemberdayaan masyarakat menjadi lebih maksimal. Menurutnya penting untuk memperhatikan kelanjutan janji yang disebutkan saat kampanye oleh para aktor politik.

"Kalau perlu ada kontrak-kontrak antara umat dengan para aktor-aktor politik itu yang dipercaya umat untuk mewakili mereka," kata Zaitun.

Menurutnya hal ini juga harusnya disadari oleh semua calon-calon pemimpin muslim. "Bahwa sebetulnya sebagai muslim dan mereka mendapatkan dukungan dari umat itu artinya sudah ada kontrak yang tidak terbahasakan dari awal," kata Zaitun. "Bahwa mereka harusnya konsisten menjaga nilai-nilai islam dan kepentingan ummat. Tanpa kontrak tertulis," tambah dia.

Baca Juga: Ini 5 Hal Penyebab Golput Bisa Meningkat pada Pemilu 2019

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya