Nadiem Ingin Merdeka Belajar Jadi Pekik Revolusi Sabang- Merauke
Mendikbud ingin semua teriakan filsafat Ki Hajar Dewantara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berharap slogan Merdeka Belajar tak hanya putus sebagai kampanye dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), namun bisa menjadi pekik revolusi yang terdengar dari Sabang hingga Merauke.
"Kita ingin Merdeka Belajar menjadi suatu teriakan revolusi dari Sabang sampai Merauke," kata pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Jumat (14/8/2020).
"Kita ingin esensi dan filsafat dari Ki Hajar Dewantara itu diteriakkan dan dimiliki bersama," sambung Nadiem.
Baca Juga: Mendikbud: COVID-19 Ganggu Merdeka Belajar, Tapi Digitalisasi Berjalan
1. Hak merek Merdeka Belajar kini menjadi milik Kemendikbud
Sekolah Cikal menghibahkan hak atas merek dagang dan merek jasa merdeka belajar kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan langkah ini dapat mengakhiri polemik di tengah masyarakat, terkait Merdeka Belajar yang disebut menjadi komersial dan milik kelompok tertentu saja.
"Kemendikbud memberikan apresiasi kepada Ibu Najeela Shihab sebagai perwakilan sekolah Cikal, yang akan menghibahkan hak merek Merdeka Belajar kepada Kemendikbud," ujar Nadiem.
Mendikbud juga menegaskan tidak ada kompensasi dalam bentuk apa pun yang diberikan Kemendikbud kepada sekolah Cikal, terkait dengan pemberian hibah ini.
Baca Juga: Resmi! Sekolah Cikal Hibahkan Hak Merek Merdeka Belajar ke Kemendikbud