Prabowo-Sandiaga Soroti Rupiah, Kubu Jokowi: Mereka Tak Lihat Data
Sandiaga sampai-sampai menukar dolar miliknya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Di tengah upaya Pemerintah menguatkan rupiah, bakal calon wakil presiden dari kubu Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, menukarkan dolar miliknya, Jumat (8/9). Lalu, bagaimana komentar kubu Joko Widodo--yang juga bakal calon presiden petahana?
Sandiaga sempat mengutarakan bahwa pelemahan rupiah cepat atau lambat akan memukul rakyat dengan kenaikan berbagai kebutuhan pokok. Sandiaga pun mendesak Pemerintah mengambil langkah konkret.
Menjawab itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, Lodewijk Paulus menegaskan rupiah adalah mata uang yang bertumbuh positif di wilayah Asia.
Baca Juga: 7 Perbedaan Pelemahan Rupiah di Krisis 1998 dengan Kondisi Tahun 2018
1. Menjadi masalah global bukan masalah nasional
Menurut Lodewijk, rupiah masih menjadi salah satu mata uang yang paling kuat dibanding mata uang selevel. "Ini masalah global, bukan masalah Indonesia saja," kata dia saat ditemui di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma’ruf Amin, Jalan Proklamasi 46, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa rupiah melemah ke level Rp15 ribu dari Rp13 ribu. “Jadi bukan kayak 1998, Rp2.300 bergerak ke Rp16.000. Tapi kondisi ekonomi kita kuat sehingga tidak mungkin seperti kita lihat tidak seperti mata uang Lira di Turki dan Argentina. Kita lihat, kita cek (rupiah) cukup kuat,” kata Lodewijk menjelaskan.
Baca Juga: Prabowo-Sandiaga Tanggapi Situasi Ekonomi Indonesia Saat Ini