Rawan Gempa, Indonesia Butuh Lebih Banyak Rumah Tahan Gempa
Belum banyak masyarakat yang sadar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tercatat sedikitnya 1.454 rumah warga hancur akibat gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Minggu (29/7) dini hari lalu. Fasilitas publik juga beberapa mengalami kerusakan.
“Fasilitas publik tidak terdampak parah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. “Kerusakan paling banyak itu rumah milik warga,” kata Sutopo.
Rumah warga kerap kali hancur ketika terjadi gempa. Hal ini tidak hanya terjadi pada gempa di NTB, namun juga di daerah Indonesia lainnya. Salah satu hal yang dapat menjadi solusi dari permasalahan ini adalah dibangunnya rumah tahan gempa.
Baca juga: Kisah Haru Bu Hendi Korban Gempa Lombok, Anaknya Sempat Tertimbun
1. Masih sedikit rumah yang dibangun tahan gempa
“Di sana (NTB) rumah masih sederhana. Belum dibangun dengan konstruksi tahan gempa,” kata Sutopo saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/7). Masih sedikitnya rumah tahan gempa tidak hanya terjadi di NTB namun juga di seluruh Indonesia.
Masyarakat Indonesia belum banyak yang membangun rumah dengan konstruksi tahan gempa. Belum banyak masyarakat yang menyadari konstruksi rumah tahan gempa menjadi salah satu kebutuhan ketika tinggal di wilayah yang sebagian besar daerahnya rawan gempa seperti di Indonesia.
Baca juga: Mensos Serahkan Santunan ke Ahli Waris Korban Gempa NTB