Tantowi Yahya Ajak Belajar Merespons Terorisme dari Selandia Baru
Pemerintah Selandia Baru bereaksi dengan baik usai teror
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, bercerita tentang bagaimana negara tempatnya bekerja merespons terorisme dan radikalisme. Teror di gereja di Christchurch menjadi contoh konkret bagi Tantowi.
Hal ini disampaikan Tantowi saat menjadi pembicara dalam Talkshow by IDN Times dengan tema "Membangun Harmoni di Tengah Ancaman Terorisme dan Radikalisme" di IDN Media HQ, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/11).
Baca Juga: PM Selandia Baru: Assalamu'alaikum, Semoga Damai Menyertaimu
1. Selandia Baru tidak siap dengan aksi teror
Tantowi menjelaskan, Selandia Baru merupakan negara kecil yang tidak berpengalaman sama sekali menghadapi terorisme dan radikalisme.
Negara yang terkenal sebagai salah satu negara paling bahagia itu disebut Tantowi kaget saat menerima serangan teror pada Maret 2019 lalu.
"Bahkan tidak pernah mengantisipasi negaranya akan jadi korban dari aksi terorisme," kata Tantowi.
"Wajar tidak ada persiapan. Siapa pun yang tinggal di situ tidak pernah memikirkan negara mereka akan jadi tempat aksi terorisme yang sangat brutal," lanjut dia.
Baca Juga: Gelar The First Pacific Exposition, Dubes Tantowi Gandeng 20 Negara