TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tolak Masuk Tim Sukses Jokowi, Khofifah Pilih Maksimalkan Jaringan

Khofifah menolak menjadi dewan pembina tim kampanye daerah

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Gubernur terpilih Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menolak untuk bergabung dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan Joko "Jokowi" Widodo-Ma’ruf Amin. Sebelumnya nama Khofifah disebut-sebut akan menjadi Dewan Penasehat TKD.

Ditemui saat akan menghadiri rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Khofifah beberkan alasannya menolak bergabung resmi dalam TKD.

Dalam rapat tersebut, calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan mundur dari jabatan Rais Aam PBNU. 

1. Berperan lebih efektif untuk menyukseskan kemenangan Jokowi-Ma’ruf

Dok. IDN Times/TKN Jokowi-Ma'ruf

 Mengenakan baju putih, Khofifah tiba tak lama setelah Ma’ruf Amin meninggalkan ruang rapat. “Saya sejak awal memohon untuk tidak masuk di dalam tim kemenangan baik pusat maupun daerah,” kata Khofifah saat dijumpai wartawan sebelum memasuki ruang rapat pleno PBNU.

Menurut Khofifah, jejaring yang dia miliki justru semakin efektif berjalan jika dia tidak berada dalam tim pemenangan pusat maupun daerah. 

2. Menggerakkan para relawan

Joko Widodo ( ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Khofifah dan kepala daerah terpilih lainnya bersepakat untuk mengkoordinasikan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf Amin melalui relawan. “Relawan yg mereka putuskan itu jaringan Kiyai Santri Nasional,” kata Khofifah.

Pilihan ini dirasa lebih memungkinkan untuk memaksimalkan semua jaringan yang dimiliki dan tidak hanya sebatas Jawa Timur. “Kalau memang kita semua akan bersinergi untuk memenangkan pak Jokowi-kiai Ma'ruf, mari kita memaksimalkan semua jaringan yang kita punya,” kata Khofifah.

3. Berkoordinasi dengan Muslimat Nahdlatul Ulama

IDN Times/Margith Juita Damanik

Muslimat Nahdlatul Ulama merupakan organisasi wanita di Indonesia. Khofifah menjelaskan bahwa koordinasi juga akan terus dilakukan dengan organisasi tersebut.

Meski demikian, Khofifah tidak bisa memastikan bahwa dukungan Muslimat Nahdlatul Ulama  akan 100 persen kepada Jokowi-Ma’ruf. “Tapi biasanya mereka akan berseiring dengan ritme ketua umumnya,” kata dia.

Baca Juga: Tak Masuk Timses Daerah, Khofifah-Emil Ternyata Merapat ke Jaringan Kiai Santri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya