TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masuk Daerah Waspada Tsunami, Warga Ujunggenteng Masih Mengungsi 

Bapak-bapak di dua desa itu juga diminta amankan rumah

IDN Times/Toni Kamajaya

Jakarta, IDN Times - Sebagian warga Desa Ujunggenteng dan Pangumbahan, di sekitar Pantai Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilih mengungsi ke dataran tinggi pasca-gempa bermagnitudo 6,9 M yang berpusat di Sumur, Banten, Jumat (2/8), pukul 19.03 WIB.

"Beberapa saat setelah gempa, Muspika Ciracap langsung mengevakuasi warga di dua desa itu untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman dan posisinya berada di dataran tinggi," kata Camat Ciracap, Asep Mulyadi, di Sukabumi, Sabtu (3/8) dikutip dari Antara.

Baca Juga: Soal Gempa Banten, Jokowi Imbau Masyarakat untuk Tenang dan Hati-Hati

1. Evakuasi dilakukan untuk antisipasi adanya sunami

IDN Times/Toni Kamajaya

Asep menjelaskan, evakuasi tersebut untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan. Asep juga mengatakan apalagi saat itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan status peringatan dini tsunami meski pun kemudian diakhiri pada Jumat (2/8), sekitar pukul 21.35 WIB.

2. Perempuan dan anak-anak diminta tetap mengungsi

ANTARA FOTO/Jojon

Menurut keterangan Asep, dilansir dari Antara, untuk ibu-ibu dan anak-anak akan menginap sementara di aula desa setempat, sedangkan untuk pria dewasa memilih berjaga-jaga di rumah masing-masing guna antisipasi adanya oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan sendiri.

"Memang saat gempa, air sempat naik sedikit, tetapi langsung kembali normal, sehingga warga kami imbau agar tidak percaya kepada informasi mau pun berita hoaks yang muncul pasca-gempa," katanya.

3. Asep meminta warga yang meninggalkan pengungsian tetap waspada

IDN Times/Toni Kamajaya

Warga di dua desa tersebut panik karena berada dekat pesisir pantai, ditambah wilayah Ujunggenteng masuk daerah berstatus waspada tsunami. Namun, sebagian warga saat ini sudah meninggalkan lokasi pengungsian yakni di aula desa.

Asep mengatakan, warga yang memilih pulang agar tetapi siaga dan waspada. Jika ada gempa susulan, mereka diminta tidak panik, tetapi langsung lari ke tempat yang lapang dan lebih tinggi, serta memperhatikan barang bawaan, anggota keluarga, anak, dan lain-lain.

Baca Juga: Usai Gempa Hantam Banten, BNPB Laporkan 15 Rumah Alami Kerusakan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya