BPJS Kesehatan Jelaskan Upaya Peningkatan Layanan Berbasis Data
Pengelolaan data pada program JKN-KIS jadi sangat penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta IDN Times - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa pengelolaan data dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menjadi hal yang sangat penting, salah satunya untuk mengoptimalkan pemberian layanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan.
“Pengelolaan data, hingga menghasilkan data analisa yang baik menjadi poin krusial dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Integrasi dari berbagai data yang dikelola secara komprehensif dapat menghasilkan formula yang dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk meningkatkan performa di fasilitas kesehatan serta kepuasan peserta,” ujar Ghufron saat membuka webinar internasional yang diselenggarakan National Health Insurance Service (NHIS) Korea, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: Kondisi Keuangan DJS Membaik, Kinerja BPJS Kesehatan 2020 Raih WTM
1. Pelayanan kesehatan berbasis data kini menjadi pilihan strategis
Ghufron mencontohkan, pada sistem pembayaran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) saat ini, melalui pengelolaan data yang ada dan disertai dengan improvement dalam mengakomodasi adaptasi kebiasaan baru, dapat mengoptimalkan indikator kinerja FKTP dalam memberikan layanan.
Di antaranya menurunnya angka rujukan non spesialistik, meningkatnya kunjungan peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), dan meningkatnya kontak layanan secara langsung maupun melalui telemedicine.
Atas upaya tersebut, BPJS Kesehatan berhasil menyabet penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Klaster Lembaga Pemerintahan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) untuk inovasi KBK.
“Pelayanan kesehatan berbasis data kini menjadi pilihan strategis untuk memenuhi tantangan global, membangun kompetisi yang sehat untuk mengoptimalkan kualitas layanan, serta berpotensi melahirkan berbagai inovasi di masa depan. Selain itu, melalui artificial intelligence serta big data analytics, akan mendukung sistem layanan kesehatan sistem dengan capaian kinerja yang optimal baik dari produktivitas, efisiensi dan kualitas layanan,” kata Ghufron.
Baca Juga: Cek Risiko Penyakit, BPJS Kesehatan Ajak Peserta Gunakan Fitur Digital