Gonjang-ganjing PSI Ditinggal Kader Jelang Pemilu 2024
PSI dinilai mulai kehilangan jatidiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sejauh ini belum memunculkan strategi atau manuver partai politik yang akan berlaga di Pemilu 2024. Meski terbilang sebagai partai politik yang anyar, PSI cukup menarik perhatian lantaran muncul dengan nuansa baru yang merepresentasikan generasi muda di dunia politik.
PSI dinilai sedang mengalami goncangan internal usai banyak kader andalannya mengundurkan diri.
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai mulai muncul perbedaan pandangan di internal partai yang baru terbentuk pada 2014 itu.
“Saya melihat kelihatannya PSI sedang mendapatkan goncangan-goncangan di internal. Karena kelihatannya bahwa apa yang dulu menjadi cita-cita PSi tidak dilaksanakan, seperti memberantas korupsi dan lain-lain,” kata Ujang saat dihubungi IDNTimes, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga: Pasang Baliho Gambar Jokowi, PSI Dukung 'Ojo Kesusu' Soal Capres
Baca Juga: Grace Natalie Beberkan Alasan Sunny Mundur dari PSI, Karena Anies?
1. Giring Ganesha gantikan Grace Natalie jadi ketum PSI
PSI mulanya dinahkodai oleh Grace Natalie sebagai Ketua Umum. Namun pada 2021 Grace mundur dari jabatan Ketua Umum PSI dan digantikan oleh Giring Ganesha, eks vokalis band Nidji.
Grace Natalie sendiri kini menduduki jabatan baru sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI. Sementara Sekjen PSI diisi oleh Dea Tunggaesti.
Partai yang disebut representasi generasi muda ini tak berkomentar banyak terkait penggantian posisi pimpinan di PSI ini. Namun semenjak Giring menjadi ketum, manuver politik PSI mulai makin gencar menyoroti kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Baca Juga: Anies Gratiskan PBB di bawah Rp2 Miliar, PSI: Pemanis di Akhir Jabatan