Menilik Erat Kaitan HIV dan Kondom, yang Jarang Diulas di Ruang Publik
Kondom, HIV, dan target RPJMN 2020-2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tidak sedikit orang bakal bergidik ngeri saat mendengar kata "HIV positif". Infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini cenderung dianggap sebagai aib, tak jarang orang dengan HIV mengalami stigmatisasi dan diskredit dari lingkungan sekitarnya.
“Faktanya Indonesia saat ini punya estimasi orang dengan HIV sebanyak 500 ribuan,“ kata Ketua Jaringan Indonesia Positif, Meirinda Sebayang, dalam salah satu sesi diskusi ICIFPRG, Yogyakarta, Selasa (23/8/2022).
Angka yang cukup besar tersebut membuat masyarakat beserta pemerintah semestinya tak lagi menutup mata, untuk menyediakan layanan bagi orang dengan HIV.
Akses dan layanan bagi orang dengan HIV semestinya lebih komprehensif dan mudah diakses, untuk menekan angka penularan HIV/AIDS sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.
Baca Juga: Korban Transfusi Darah Terkontaminasi HIV di Inggris Tagih Kerugian
1. Kondom dan double protection
Virus HIV dapat ditularkan melalui transfusi darah, jarum suntik, hubungan seksual, hingga penularan melalui kehamilan.
Salah satu cara untuk mencegah penularan HIV kepada orang lain adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual. Cara ini bisa dibilang sebagai langkah preventif paling mudah karena bisa dilakukan setiap orang dengan HIV.
Meirinda menjelaskan alat kontrasepsi berupa kondom merupakan bentuk perlindungan ganda atau double protection dari kehamilan dan HIV. Artinya, kata dia, penggunaan kondom bagi orang dengan HIV bisa sekaligus mencegah penularan kepada orang lain, serta mencegah terjadinya kehamilan tidak diinginkan.
“Kita menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dengan kebutuhan integrasi layanan dan kesehatan reproduksi,” ucap dia.
Menurut Meirinda, diskusi pentingnya kondom tidak hanya sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, juga dibutuhkan sosialisasi kondom sebagai alat mencegah HIV di masyarakat.
Baca Juga: Mengenal Kondom Aneka Rasa, Apakah Aman Digunakan?