TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri LHK Optimistis Hutan Indonesia Bisa Carbon Net Sink 2030

Rencana kerja FoLU Net Sink tekan emisi karbon

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam workshop FoLU Net Sink 2030 di Kantor KLHK, Senin (4/4/2022). (Dok. KLHK)

Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, optimistis sektor hutan Indonesia bisa mencapai kondisi karbon net sink pada 2030. Net sink merujuk pada penyerapan karbon bersih lebih banyak ketimbang emisi karbon yang dilepas ke atmosfer.

Siti menjelaskan kondisi itu bisa tercapai dengan skenario forestry and other land use (FoLU) yang bertujuan membuat karbon bersih lebih banyak dilepaskan dengan menjaga kelestarian hutan. Dengan demikian, jumlah emisi karbon diharapkan bisa berkurang seiring terlepasnya karbon bersih ke udara.

“Bisa kami perkirakan bahwa sektor FoLU akan bisa mencapai kondisi net sink pada 2030,” kata Siti dalam Workshop Konsolidasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Kantor KLHK, Jakarta, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: KLHK Sebut IKN Nusantara Dikelilingi 29 Ribu Hektare Lubang Tambang

1. Kerja sama dalam kerangka kerja FoLU Net Sink

Ilustrasi hutan (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Siti mengatakan pihaknya akan menggunakan kerangka kerja FoLU dalam seluruh kerja sama dengan kementerian lembaga atau pun swasta.

Kerja sama dalam kerangk FoLU dilakukan guna memengaruhi kondisi karbon hutan atau lahan, dan karbon lainnya di Indonesia agar mengikuti koridor aturan nasional Indonesia.

Hal itu juga bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan sebagai upaya menahan kenaikan laju suhu bumi di bawah 1,5 derajat celcius.

“Semua harus dalam kerangka Renops FoLU, sehingga pekerjaan dan hasilnya bisa diukur dengan tata cara ukuran yang sama, sebab selalu yang dipersoalkan adalah bagaimana measurement-nya, bagaimana mengukurnya, dan tidak boleh terjadi double counting carbon karena itu bila meleset akan mencelakai bumi ini,” tegasnya.

2. Rencana FoLU Net Sink 2030

Beberapa warga adat Kajang Ammatoa sedang beraktivitas di kawasan hutan adat Kajang Ammatoa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. (Instagram.com/samsulmaarif6202)

Sebagai informasi, FoLU Net Sink merupakan kerangka kerja untuk menekan emisi karbon yang menyebabkan efek rumah kaca, sehingga suhu udara di bumi semakin panas. Sederhananya, FoLU Net Sink adalah dokumen penyerapan bersih karbon sektor hutan dan penggunaan lahan.

Rencana kerja ini disebut-sebut bakal membawa Indonesia mencapai komitmen kontribusi penurunan emisi yang ditetapkan secara nasional pada 2030.

Siti meminta jajarannya di pusat dan daerah serta stakeholder terkait untuk mengikuti Rencana Operasional (Renops) Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 yang disusun dengan prinsip sustainable forest management, environmental governance, dan carbon governance, agar langkah kerja pengendalian perubahan iklim secara nasional bisa berhasil.

“Saya sekali lagi menegaskan bahwa FoLU Net Sink 2030 akan menjadi panduan bekerja, agenda perubahan iklim sektor kehutanan dan lahan di Indonesia untuk mengakselerasi penurunan gas rumah kaca,” ujar Siti.

Baca Juga: KLHK akan Cermati Persoalan Lubang Bekas Tambang Batu Bara di IKN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya