TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Bulan Waspada, Hari Ini Status Gunung Raung Sudah Kembali Normal

Pendakian sudah boleh, tapi dilarang menginap

Peta kawasan rawan bencana di Gunung Raung. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Status Gunung Raung di Kabupaten Banyuwangi saat ini sudah kembali normal ke level 1 sejak Jumat (27/11/2020). Sebelumnya, sejak 17 Juli 2020, status Gunung Raung naik ke level II atau waspada. Saat itu terpantau peningkatan aktivitas kegempaan dan lontaran material vulkanik hingga 300 meter dari kawah.

"Sejak tadi pagi status Gunung Raung sudah diturunkan dari siaga ke normal, karena dari hasil evaluasi, sejak tanggal 4 Oktober hingga 27 November pukul 6 pagi tadi sudah tidak teramati embusan gas, taupun erupsi efusif dan eksplosif. Sehingga pukul 09.00 WIB statusnya diturunkan ke normal," ujar Kepala Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo saat dihubungi IDN Times, Jumat (27/11/2020).

1. Meski sudah normal, jangan mendekat ke kawah

Grafik kegempaan Gunung Raung yang tampak menurun. IDN Times/Istimewa

Meski statusnya sudah diturunkan ke normal, para pendaki tetap tidak dibolehkan untuk mendekati kawah dan menginap

"Wisata tidak boleh turun ke kawah dan tidak boleh menginap atau berkemah di sekitar kawah, menghindari potensi gas vulkanik yang berbahaya buat manusia," katanya.

Mukijo mengatakan, aktivitas vulkanik di kawasan kawah masih berpotensi berbahaya bagi manusia. Sebab, dari hasil pemantauan visual, terdapat aliran larva dan lontaran batuan pijar di dasar kawah.

"Saat erupsi meningkat, jarak lontaran batuan pijar dapat mencapai bibir kawah. Potensi bahaya lain, embusan gas vulkanik yang sebarannya ada di dasar kawah," terangnya.

Baca Juga: Gunung Raung Terbakar, 3 Orang Belum Dapat Dievakuasi

2. Hanya gempa tektonik jauh dan tektonik lokal

Ilustrasi gempa, ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Sebelumnya, kata Mukijo, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raung mulai terlihat sejak periode 1 hingga 3 Oktober 2020. Aktivitas vulkanik itu berupa asap kawah berwarna kelabu setinggi sekitar 50-300 meter dari puncak.

Aktivitas vulkanik kembali meningkat pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2020, menghasilkan
kolom erupsi setinggi maksimum 300 meter dari atas puncak, berwarna kelabu tebal.

"Dari hasil pengamatan Instrumental, sejak 15 November 2020 jenis gempa yang terekam hanya gempa tektonik jauh dan tektonik lokal," katanya.

Baca Juga: Sudah Tiga Bulan, Status Gunung Raung Masih di Level Waspada

Verified Writer

Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya