TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Dua Peserta UTBK di Jember, Tetap Ujian Usai Kecelakaan

Semangat belajar tanpa batas

Peserta ujian UTBK SBMPTN yang semangat meski sedang sakit. IDN Times/Istimewa

Jember, IDN Times - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Pusat UTBK Universitas Jember telah memasuki hari ketiga sejak 12 April 2021. Ribuan pelajar dari berbagai daerah datang ke Jember untuk mengikuti seleksi agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Pada hari ketiga ujian, Rabu (14/4/2021), terdapat dua peserta siswa yang semangat datang ke tempat ujian UTBK meski belum sembuh dari kecelakaan. 

Keduanya yakni Nabila Fikianurohmah dan Ramsen Cahyatri Fatmasari. Nabila merupakan peserta UTBK SBMPTN asal Kecamatan Srono, Banyuwangi. Ia mengikuti ujian dengan menggunakan kursi roda akibat kakinya patah tulang setelah kecelakaan dua bulan lalu. Sementara Cahya yang berasal dari Banyuwangi datang dengan kaki kanan yang dibalut perban. Cahya baru mengalami kecelakaan tunggal pada 11 April 2021.

Baca Juga: UTBK Hari Pertama di Unesa Diwarnai Drama Salah Kampus

1. Padahal sebentar lagi harus operasi

Peserta ujian UTBK SBMPTN yang semangat meski sedang sakit. IDN Times/Istimewa

Usai kecelakaan yang mengakibatkan kaki kiri Nabila Fikianurohmah patah, ia masih menyempatkan diri untuk mengikuti les secara online di rumah.

"Ceritanya, sekitar dua bulan lalu saya tengah mengendarai motor ditabrak mobil selepas mengikuti les. Kaki kiri patah. Awalnya saya tidak bisa bergerak sama sekali, untuk belajar pun harus dengan tiduran. Alhamdulillah berangsur-angsur membaik sehingga saya putuskan untuk tetap ikut UTBK, sebab saya nggak mau jika harus ikutan SBMPTN tahun depan,” ujar Nabila di sela persiapan ujian di Gedung FMIPA Unej, Rabu (14/4/2021).

Semangat dari Nabila juga tidak lepas dari dukungan kedua orangtuanya. Ayah Nabila, Syaiful Anwar, sebenarnya meminta anaknya agar fokus pada penyembuhan kakinya lebih dahulu, tetapi anak keduanya ini ngotot mengikuti UTBK.

“Justru Nabila yang ingin ikut UTBK, padahal hari Jumat depan Nabila harus menjalani operasi. Semangatnya untuk menembus PTN memang luar biasa, bahkan saat UTBK hari ini Nabila masih berpuasa,” tutur Syaiful Anwar.

2. Tetap berangkat naik kereta api

Peserta ujian UTBK SBMPTN yang semangat meski sedang sakit. IDN Times/Istimewa

Cerita yang sama juga dituturkan oleh Cahya. Ia mengalami kecelakaan tunggal kala mengendarai motornya di jalan depan RSUD Blambangan pada Minggu 11 April lalu.

“Saya menghindari seorang bapak tua yang tiba-tiba menyeberang jalan, saya banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Akibatnya saya yang jatuh dan sempat tak sadarkan diri. Begitu siuman eh kaki kanan saya terluka,” ujar Cahya usai mengikuti UTBK di lokasi Fakultas Pertanian.

Tak ingin kesempatan masuk ke PTN lepas, Cahya memutuskan tetap berangkat ke Jember. Kali ini Cahya memilih menggunakan kereta api ke Jember.

“Saya kuat-kuatkan untuk berangkat ke Jember dengan dibantu seorang kawan sesama peserta UTBK, sebab saya tahu nggak ada UTBK susulan. Apalagi saya ingin cita-cita kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember terwujud," kata Cahya yang memilih Program Studi Teknik Pertanian dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Universitas Jember.

Baca Juga: UTBK Hari Pertama di Unej, Satu Peserta Terindikasi Positif COVID-19

Verified Writer

Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya