2 WNI Tewas Setiap Hari, Migrant Care Minta Ada Perbaikan Pengawasan
Pemerintah dianggap lemah dalam pengawasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) dalam sehari tewas menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di luar negeri. Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care, Nur Harsono membenarkan data tersebut.
"Kami membenarkan data yang di sampaikan oleh Pak Kepala BP2MI, ini adalah fakta yang selama ini terjadi, di tambah lagi kasus kejahatan TPPO dengan modus scamer dan judi online di Myanmar, Kamboja, Vietnam Filipina, Thailand, mereka mengalami intimidasi, kerasan baik fisik maupun verbal, Kemlu sudah memulangkan ratusan korbannya, namun saat ini masih banyak yang masih belum dievakuasi," ujar Harsono kepada IDN Times, Jumat (2/6/2023).
Baca Juga: Renggut Banyak Nyawa, Menaker Ungkap Pemicu Terjadinya TPPO
Baca Juga: Soal TPPO, Kapolri: Kami akan Tindak Tegas Siapa pun yang Terlibat
1. Dorong pemerintah tingkatkan pengawasan dan penegakan hukum
Harsono menegaskan, pemerintah seharusnya memberikan perlindungan bagi semua warga negara, termasuk mereka yang berada di luar negeri. Menurutnya, WNI yang menjadi TPPO karena lemahnya pengawasan pemerintah.
"Permasalahan tersebut adalah akibat dari lemahnya pengawasan, lemahnya dan perlindungan juga lemahnya diplomasi dan lemahnya penegakan hukum," kata dia.
Harsono kemudian menyarankan agar ada evaluasi secara menyeluruh terkait dengan tata kelola perlindungan.
"Kemudian perlu diplomasi, bukan hanya tingkat menteri tetapi presiden harus melakukan diplomasi langsung ke negara-negara penempatan PMI (pekerja migran Indonesia) dan negara yang menjadi tempat terjadinya TPPO," ucap dia.