Anggota Komisi VIII Cecar Kemenag Dugaan Mark Up Harga Gelang Haji
Mestinya biaya pembuatan gelang cuma Rp5 ribu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Harga gelang haji diduga dimark up Kementerian Agama. Hal itu diungkap anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid dalam rapat dengar pendapat bersama Kemenag, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Abdul memprotes harga gelang haji di hadapan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief.
Anggota Fraksi Gerindra itu mengatakan harga gelang jemaah haji yang seharusnya seharga Rp5 ribu menjadi Rp35 ribu.
Baca Juga: BPKH Kena Semprot DPR Tak Bisa Gandakan Nilai Manfaat Haji
1. Gelang haji dibuat di Jepara
Abdul mengaku mengetahui harga pembuatan gelang haji, lantaran dibuat di Jepara.
"Ini produk tempat lahir saya. Dulu ini yang buat itu, Pak, ketua yayasan saya, Sultan Agung di Jepara. Dikasih proyek oleh Kemenag pada waktu itu, sekarang sudah ke mana-mana," ungkap dia.
Abdul mengatakan, harga gelang haji itu dibanderol Rp30 ribu, padahal untuk membuatnya hanya Rp5 ribu.
"Di sini saya lihat, Pak Dirjen bantah ucapan saya di sosial media, ini Rp30 ribu, sama dasarnya Rp5 ribu, Pak," ujar dia.
Baca Juga: Kemenag Kurangi Rp2,4 Juta Biaya Haji 2023 dari Usulan Awal