TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bambang Susantono Dipanggil Jokowi, Bahas Revisi UU IKN?

Selain itu, ada juga pembahasan terkait investasi di IKN

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono dipanggil Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Selain Bambang, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga turut dipanggil Jokowi.

Sri Mulyani mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu dibahas dalam revisi Undang-Undang IKN. Salah satunya mengenai anggaran.

"Banyak yang masih dipelajari secara detail, ya, terutama mengenai kewenangan dan nanti pembiayaan," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Meski demikian, Sri Mulyani enggan menjelaskan mengenai poin-poin apa saja yang akan direvisi di UU IKN. "Nanti, karena tadi belum ada," ucap dia.

Baca Juga: Alasan Demokrat-PKS Tolak Revisi UU IKN: Pemerintah Tak Profesional

Baca Juga: Otorita IKN akan Wujudkan Pembangunan IKN Nusantara yang Kelas Dunia

1. Bahas soal investasi

Bambang Susantono (ANTARA/Nyoman Budhiana)

Sementara itu, Bambang mengatakan, pembahasan dalam rapat bersama Jokowi berfokus pada seberapa besar minat para investor untuk berinvestasi di IKN. Bambang mengaku menyampaikan sejumlah laporan mengenai progres investasi di IKN.

"Dapat saya laporkan, bahwa sebelum Pak Presiden melakukan market sounding atau jajak pasar, itu memang sudah ada premarket sounding. Kami bekerja sama dengan KADIN, kerja sama untuk menjajaki minat dari para investor," ucap dia Bambang.

"Sebelum jajak pasar, antara kavling-kavling yang tersedia, area-area, zona-zona yang tersedia di IKN, permintaannya 25 kali lipat dari apa yang kita bisa sediakan di area pusat pemerintahan, spesifiknya di area 1A," sambungnya.

2. Ada banyak investor yang berminat setelah jajak pasar

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono (adb.org)

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, setelah Presiden Jokowi melakukan jajak pasar, sejumlah investor mulai berminat melakukan investor. Menurutnya, minat para investor berinvestasi di IKN naik hingga 39 kali lipat.

"Hampir 40 kali, tepatnya 39 kali lipat dari area-area yang memang kita siapkan untuk investasi, untuk tahap pertama ini. Tahap pertama ya di kawasan inti pusat pemerintahan," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya