TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Penjelasan Kenapa Jemaah Negara Lain Bisa Umrah, RI Belum

Arab Saudi gunakan 4 merek vaksin

Ka'bah di Mekkah, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 14 negara sudah bisa mengirimkan jemaahnya untuk melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi. Konjen KJRI Jeddah Eko Hartono mengatakan, ke-14 negara bisa mengirimkan jemaah karena menggunakan vaksin yang dipakai di Arab Saudi.

"Pengalaman negara lain, (vaksin) satu merek, para jemaah umrah ini vaksin hanya dengan empat (merek vaksin), sama seperti Arab Saudi," ujar Eko dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh FMB9, Kamis (21/10/2021).

Vaksin COVID-19 yang digunakan Arab Saudi adalah Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johson&Johnson.

Baca Juga: Akhir Oktober 2021, Menag Terbang ke Saudi Urus Kelanjutan Izin Umrah

Baca Juga: Kemenag: Dana 18 Ribu Jemaah Umrah Tertahan di Maskapai Pesawat

1. Negara pengguna vaksin Sinovac dan Sinopharm harus booster bila ingin masuk Saudi

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Kedua vaksin ini baru diakui oleh Saudi meskipun tidak digunakan di sana.

Bila ada yang ingin masuk negara Raja Salman bin Abdulaziz, termasuk menjalankan umrah, maka harus vaksin booster menggunakan salah satu yang digunakan di Saudi.

"Saudi mengakui vaksin Sinovac dan Sinopharm, tapi tidak dipakai oleh Saudi. Nah ini harus bisa dibedakan oleh kita semua, antara yang dipakai dengan yang diakui, supaya gak bingung, empat yang dipakai, enam yang diakui," ucapnya.

2. Jemaah asing yang menggunakan vaksin seperti Saudi bisa langsung melaksanakan umrah

Jemaah umrah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram (IDN Times/Mela Hapsari)

Lebih lanjut, Eko mencontohkan, Bangladesh juga mayoritas menggunakan vaksin Sinovac. Namun, ketika jemaah ingin berangkat umrah, mereka meminta untuk disuntik vaksin dari salah satu yang digunakan di Arab Saudi.

"Saat ini ada 14 negara yang masuk ke Saudi itu, semua pakai empat vaksin yang dipakai Arab Saudi. Jadi tidak ada booster, tidak ada karantina, dan alhamdulllah semuanya lancar," katanya.

Kementerian Kesehatan Indonesia saat ini masih melobi Kerajaan Arab Saudi agar vaksin booster tak menjadi syarat bagi jemaah umrah.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya