TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biaya Haji Melambung, MUI Harap Kemenag Lobi Saudi untuk Diturunkan 

Kemenag usulkan Bipih tahun 2023 Rp69,1 juta

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (youtube.com/Official TVMUI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan kepada Komisi VIII DPR RI agar rata-rata biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60. Sementara, total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Rp98.893.909,11.

Kenaikan tinggi biaya itu disebabkan karena Kerajaan Arab Saudi menaikkan harga paket sejumlah layanan. Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, berharap Pemerintah Indonesia bisa melobi Arab Saudi agar biaya haji tahun 2023 tak melambung tinggi.

"Sebagai solusinya diperlukan lobi tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Pemerintah Saudi. Semoga Pemerintah Indonesia bisa melakukannya," ujar Anwar dalam keterangannya yang diterima IDN Times, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga: Perbandingan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia Tahun 2023

Baca Juga: Kemenag Usulkan Skema Biaya Perjalanan Haji Lebih Berkeadilan

1. Jemaah haji selalu dapat subsidi

Ilustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Anwar mengatakan, pada tahun sebelumnya, BPIH rata-rata sekitar 70 juta. Jumlah yang harus dibayar rata-ratanya sebesar Rp35 juta.

Jumlah tersebut karena mendapat subsidi dari nilai manfaat pengelolaan dana haji dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Pertanyaannya, mengapa sekarang biaya haji naik dari Rp70 juta menjadi sekitar Rp98,8 juta? Itu terjadi karena Pemerintah Saudi menaikkan biaya layanan di Masyair yaitu layanan selama 4 hari di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dari 1.000 riyal menjadi 5.600 riyal," kata dia.

"Jadi, akibat kebijakan tersebut telah terjadi peningkatan beban biaya haji di banding tahun- tahun lalu untuk setiap jamaah haji yaitu 4.600 riyal x @Rp4.200 berarti sebesar Rp19,3 juta atau (Rp20 juta)," sambungnya.

2. MUI anggap kenaikan biaya layanan di Saudi terlalu mahal

Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Lebih lanjut, Anwar menganggap, kenaikan biaya paket layanan di Saudi terlalu mahal. Hal itu juga dianggap bisa memberatkan jemaah.

"Jadi, dari hal-hal di atas jelaslah terlihat bahwa masalah kenaikan biaya haji ini adalah dipicu oleh kebijakan Pemerintah Saudi, yang telah menaikkan biaya layanan masyair dari 1.000 riyal menjadi 5.600 riyal (560 persen). Ini jelas-jelas merupakan sebuah kenaikan harga yang benar-benar sangat memberatkan," ucap dia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya