BMKG Prediksi Hilal Awal Zulhijah 1442 H Jatuh pada 10 Juli
BMKG menyebut awal bulan hijriah ditentukan sejumlah faktor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hilal awal Zulhijah 1442 Hijriah terjadi pada Sabtu, 10 Juli 2021. BMKG mengatakan awal bulan hijriah ditentukan oleh sejumlah faktor.
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah, salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Hilal saat matahari terbenam, pada hari Sabtu, tanggal 10 Juli 2021 M sebagai penentu awal bulan Zulhijah 1442 H," tulis BMKG melalui laman resminya seperti dilihat IDN Times, Jumat (7/2/2021).
Baca Juga: 6 Potret Pengamatan Hilal 1 Syawal 1442 H di Jakarta, Indah Banget!
1. Waktu konjungsi dan terbenam matahari
Penentuan awal bulan hijriah itu antara lain dengan konjungsi atau ijtima', yakni ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi. Peristiwa itu akan terjadi pada 10 Juli pukul 01.16.30 UT atau 08.16.30 WIB atau 09.16.30 WITA 10.16.30 WIT.
"Periode sinodis bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 14 jam 24 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizonteramati. Di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Juli 2021, waktu Matahari terbenam paling awal
adalah pukul 17.33.29 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.57.24 WIB di Sabang, Aceh," ucapnya.
"Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 10 Juli 2021," sambungnya.
Baca Juga: MUI DKI Terbitkan 6 Panduan Idul Adha di Tengah Pandemik
Baca Juga: Aturan Kurban saat Idul Adha di Masa Pandemik COVID-19