BMKG Ungkap Potensi Gempa Megathurst di Sumbar, Bisa Terjadi Tsunami
Ada tiga gempa besar yang berpotensi terjadi di Sumbar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap ada tiga potensi gempa besar di kawasan Sumatra Barat (Sumbar). Pertama, mengenai adanya potensi gempa megathurst dengan kekuatan maksimum magnitudo (M) 8,9.
"Itu maksimum, pusat gempa itu pada jarak 250 km sekitar dari tepi pantai Sumatra Barat, ada di laut pusatnya dan berpotensi tsunami, dan pemerintah daerah dan masyarakat sudah disiapkan sejak tahun 2000 untuk mengantisipasi hal tersebut," ujar Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga: BMKG Bantah Gempa Susulan M 7,5 Bakal Guncang Pasaman Sumbar
Baca Juga: BMKG Bantah Gempa Susulan M 7,5 Bakal Guncang Pasaman Sumbar
1. Potensi gempa besar kedua terjadi karena Patahanan Mentawai
Dwikorita melanjutkan, potensi gempa besar yang kedua tejadi akibat adanya aktivitas Patahan Mentawai. Menurut BMKG, gempa ini apabila terjadi tidak sekuat megathurst.
"Namun juga berpotensi tsunami, bahkan waktu datangnya tsunami lebih cepat daripada pusat gempa megathurst. Jadi waktu datangnya lebih cepat ke pantai Sumatra Barat, kalau yang megathurst ini akan sangat cepat datangnya di Kepulauan Mentawai karena langsung berhadapan," katanya.
Potensi ketiga yakni gempa yang terjadi dari Patahan Sumatra. Patahan ini juga menjadi penyebab terjadinya gempa di Pasaman Barat dengan kekuatan M 6,1 pada Jumat (25/2/2022).
"Yang ketiga ini yang hampir dilupakan, jadi yang biasa dibahas diantisipasi itu megathurst dan Patahan Mentawai, yang ketiga ini relatif paling jarang dibahas, yaitu pusat gempa yang ada di darat, pada Patahan Sumatra. Jadi Sumatra Barat ini dilintasi oleh patahan Sumatra," ucapnya.